Pound Melemah, Ryanair Pangkas Proyeksi Laba Tahunan

Maskapai penerbangan bertarif rendah asal Irlandia, Ryanair, mengurangi proyeksi laba setahun penuh, akibat penurunan nilai pound pasca Brexit.

Ryanair memangkas proyeksi laba bersih setahun penuh menjadi ? 1,3 miliar hingga ? 1.35bn, atau 5 persen di bawah prediksi sebelumnya. Ryanair mengatakan jatuhnya nilai pound akan memangkas pendapatan yang mereka terima dari tarif penerbangan di semester kedua tahun ini sebesar 13 persen hingga 15 persen.

"Pengendalian biaya yang lebih baik dan pertumbuhan yang lebih kuat akan membantu mengimbangi dampak penurunan," kata CEO Ryanair Michael O'Leary seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Rabu (19/10/2016).

Awal bulan ini, Easyjet juga memperingatkan penurunan pound akan menyebabkan kenaikan biaya sekitar ? 90 juta di tahun keuangan saat ini, lebih dari dua kali lipat dari prediksi di bulan Juli sebesar ? 40 juta. Sterling telah jatuh sekitar 18 persen terhadap dolar sejak referendum.

Kendati pound mengalami penurunan tajam, Ryanair mengatakan bahwa pihaknya telah berkinerja baik dan memprediksi dapat membawa 119 juta penumpang pada tahun fiskal ini, atau naik 12 persen dari tahun sebelumnya.

Ryanair memiliki basis operasional terbesarnya di Bandara Stansted London. Saham maskapai ini telah jatuh lebih dari 23 persen sejak Inggris memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa.