Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cegah Flu Burung, Pemerintah Belanda Musnahkan 190.000 Unggas

Cegah Flu Burung, Pemerintah Belanda Musnahkan 190.000 Unggas Kredit Foto: Theguardian.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekitar 190.000 bebek dimusnahkan di Belanda, sebagai upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran flu burung di seluruh wilayah Eropa utara. Mengutip BBC di Jakarta, Selasa (29/11/2016), pemusnahan dilakukan di enam peternakan, menyusul penemuan virus tersebut di desa Biddinghuizen, yang terletak sekitar 70 kilometer di bagian timur Amsterdam.

Wabah virus H5N8 yang sangat menular tersebut dilaporkan telah menyebar di Denmark, Swedia, Jerman dan Finlandia.

Otoritas Belanda belum menyebutkan lokasi mana saja yang telah terjangkit wabah tersebut. Namun, pejabat mengatakan mereka tengah mengecek penyebaran flu burung di peternakan yang terletak di tiga kilometer dari lokasi yang sebelumnya dan memberlakukan larangan pemindahan unggas dalam radius 10 kilometer.

Wabah flu burung atau virus H5N8 pertama kali muncul di Korea Selatan pada awal 2014, kemudian virus tersebut menyebar di kawasan negara-negara Asia, seperti Jepang, Hong Kong dan Indonesia, hingga mewabah di kawasan Amerika Utara dan Eropa pada musim gugur 2014 hingga musim semi 2015.

Bulan lalu, para ilmuwan mengatakan bahwa pemantauan burung saat mereka melakukan migrasi jarak jauh bisa memberikan peringatan dini wabah flu burung. Mereka mengatakan flu burung dilakukan oleh migrasi burung dari Asia ke Eropa dan Amerika Utara melalui Arktik. Kontak dengan unggas liar yang terinfeksi atau terkontaminasi dengan kotoran mereka adalah yang cara penularan yang paling mungkin terjadi.

Kebanyakan virus flu burung tidak menginfeksi manusia. Namun, ratusan orang telah tewas oleh virus H5N1, yang sebagian besar disebabkan oleh kontak langsung atau tidak langsung dengan unggas hidup yang terinfeksi atau yang sudah mati. Tidak ada bukti bahwa penyakit tersebut dapat menyebar ke orang melalui makanan yang dimasak dengan benar. Sejauh ini, tidak ada kasus manusia yang terinfeksi virus H5N8.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa infeksi manusia dengan virus H5N8 tidak dapat dikesampingkan, meskipun kemungkinannya rendah.

WHO menyarankan untuk menghindari kontak dengan unggas, burung liar atau binatang lain yang sakit atau yang ditemukan mati dan melaporkannya kepada pihak yang berwenang. Kemudian cuci tangan dengan baik dengan sabun atau disinfektan yang sesuai, dan ikuti keamanan pangan yang baik dan praktek kebersihan makanan yang baik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: