Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selama 2016, BEI Denpasar Catat Transaksi Tertinggi

Selama 2016, BEI Denpasar Catat Transaksi Tertinggi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Denpasar -

Bursa Efek Indonesia (BEI) Denpasar penuh optimisme dengan pencapaian transaksi tertinggi dana yang berhasil dihimpun selama 2016 mencapai Rp674,39 triliun dan USD247,50 juta.

"Dana tersebut terdiri dari aktivitas pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) sebesar Rp12,11 triliun dan pencatatan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) sebesar Rp61,85 triliun," kata Kepala Perwakilan BEI Denpasar I Gusti Alit Nitrayatna di Denpasar, Minggu (1/1/2017).

Selain itu juga bersumber dari penerbitan waran sebesar Rp1,14 triliun, 84 emisi baru obligasi, suku korporasi yang diterbitkan oleh 56 perusahaan senilai Rp113,29 triliun dan USD47,50 juta.

Ia mengatakan, dana tersebut juga bersumber dari satu "Exchange Traded Fund (ETF)" senilai Rp6,3 miliar, dua emisi "Efek Beragun Aset (EBA)" senilai Rp1,37 triliun, serta 220 seri Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp484,63 triliun dan USD200 juta.

Hingga penutupan perdagangan akhir tahun 2016 yang dilakukan Kamis (29/12), rata-rata nilai transaksi harian mengalami peningkatan 30,03 persen dibandingkan dengan tahun 2015.

Sementara rata-rata frekuensi transaksi harian tumbuh 18,91 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, termasuk rata-rata volume transaksi harian naik 31,36 persen dibandingkan dengan tahun lalu, serta kapitalisasi pasar meningkat 18,18 persen dibandingkan dengan 2015.

I Gusti Alit Nitrayatna menambahkan, dalam sepuluh tahun terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan sebesar 193,36 persen yang merupakan kenaikan tertinggi di antara bursa-bursa utama dunia.

Sepanjang 2016 sampai dengan penutupan perdagangan akhir tahun, IHSG telah meningkat 15,32 persen dan ditutup di level 5.296,711 poin.

Angka tersebut mampu mengantarkan masuk lima besar di antara bursa-bursa utama dunia serta tertinggi kedua di kawasan Asia Pasifik, sepanjang sejarah pasar modal Indonesia.

Pencapaian hal itu juga merupakan cerminan dari kekuatan ekonomi Indonesia, dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta koordinasi dengan pemerintah dan Bank Indonesia dalam memajukan pasar modal Indonesia.

I Gusti Alit Nitrayatna mengharapkan, pihaknya menjadi yang terbesar di Asia Tenggara di 2020 diyakini dapat segera dicapai dengan kerja keras dan kerja sama semua pihak serta dukungan pemerintah.

Dengan demikian pasar modal domestik akan menjadi lokomotif perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kami yakin di tahun 2017 angkanya akan terus meningkat, sehingga peran pasar modal dalam mewujudkan pembangunan akan semakin dirasakan oleh masyarakat," ujar I Gusti Alit Nitrayatna. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: