Head of Consumer Insight and Marketing Research Fonterra Indonesia Tria Septariana mengatakan Indonesia saat ini menjadi salah satu pasar? pengolahan susu yang sangat potensial. Hal itu disebabkan membaiknya pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya jumlah penduduk.
? Meski ada sedikit perlambatan, namun di tahun 2016 ini? ada petumbuhan positif GDP kita.? Terakhir 5% dan inflasi juga sudah mulai stabil sekitar 3%. Melihat kondisi itu banyak perusahaan melihat Indonesia? sebagai pasar positif termasuk Fonterra. Dan kita memfokuskan? Indonesia sebagai pasar market untuk bisnis kita di sini,?Kata Tria kepada Warta Ekonomi dalam sebuah diskusi di Jakarta, kemarin.
Selain hal di atas, Tria juga optimis pertumbuhan belanja dan produk susu turunannya akan meningkat hingga 13% bahkan akan mencapai angka Rp. 44 Triliun di tahun 2019.
? Ada pertumbuhan kelas menengah yang cukup pesat dari tahun ke tahun. Mereka juga sudah mulai mengikuti gaya dan pola konsumsi hidup sehat. Produk susu dan turunannya seperti butter, yogurt, dan keju saat ini sudah menjadi bagian dari pola makan orang Indonesia,? Ujarnya.
Meski begitu ia juga mengakui bahwa konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia masih terbilang? rendah? jika dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya yakni 12 liter/tahun. Singapura memiliki tingkat konsumsi susu tertinggi yakni 61 liter/tahun.
Sebelumnya Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meminta para peternak sapi perah dalam negeri terus meningkatkan produksi susu seiring kenaikan tingkat kebutuhan industri olahan susu nasional.
?Industrinya sudah meningkat, tetapi suplai dari domestiknya menurun. Sebab itu, yang akan kami dorong adalah bagaimana peternak sapi kita bisa meningkatkan produksi susu segarnya. Apalagi, kebutuhan produk susu di pasar dalam negeri dan ekspor juga naik,? ucap Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto.
Airlangga juga mengajak masyarakat untuk berinvestasi dalam dunia peternakan sapi perah. Menurut dia, selama ini sektor peternakan secara umum belum dianggap menjadi bisnis yang menjanjikan. Untuk itu, pihaknya akan membuat program agar bisnis peternakan sapi perah menjadi lebih menarik bagi masyarakat.
Targetnya, penghasilan peternak sapi dalam sebulan minimal setara dengan upah minimum provinsi. ?Itu bisa dicapai kalau peternak memiliki delapan sampai 10 sapi,? ujarnya.
Kemenperin mencatat, kebutuhan bahan baku susu segar dalam negeri untuk susu olahan saat ini sebanyak 3,8 juta ton.? Sementara pasokan bahan baku susu segar dalam negeri hanya sekitar 798.000 ton dan selebihnya masih diimpor dalam bentuk skim milk powder , anhydrous milk fat , dan butter milk powder dari berbagai negara seperti Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement