PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNDP) mengaku beban keuangan menghambat laju bisnis perusahaan hingga saat ini. Saat ini total utang perseroan mencapai triliunan rupiah. Hal itu membuat UNSP harus menanggung beban keuangan yaitu biaya bunga yang mencapai Rp600-700 miliar bunga per tahun.
"Oleh karena itu, tahun ini kami bakal fokus mengurangi beban keuangan di antaranya biaya bunga yang mencapai Rp600-700 miliar per tahun itu. Kami berharap bisa mengurangi biaya bunga ini mencapai 50 persennya dari yang saat ini," ujar Direktur & Investor Relations UNSP Andi W Setianto di Jakarta, Senin (20/2/2017).
Langkah yang akan dilakukan oleh perusahaan saat ini, kata Andi, yaitu melakukan penggabungan saham (reverse stock) dengan rasio 10:1. Rencana ini telah disetujui oleh pemegang saham UNSP pada RUPSLB hari ini.
"Kami bersyukur pemegang saham menyetujui perseroan melakukan reverse stock yang dibutuhkan untuk keberhasilan restrukturasi utang dan perbaikan fundamental yang diharapkan dapat meningkatkan lagi nilai perseroan dan pemegang saham," ujar Andi.
Dengan penggabungan saham ini, diharapkan dapat memperbaiki likuiditas perdagangan saham UNSP. Seiring membaiknya harga saham UNSP, nantinya bisa digunakan sebagai dasar jika ingin mengurangi utang dengan opsi konversi ke saham.
Andi berharap setelah reverse stock ini terealisasi, perseroan berharap harga saham bisa membaik. Perbaikan harga bisa digunakan sebagai dasar jika ingin mengurangi utang dengan opsi konversi ke saham.
"Kami memang ada opsi untuk melakukan konversi saham guna mengurangi utang perusahaan. Sudah bicara juga dengan kreditur kami, tapi nanti sajalah karena fokus kami menyukseskan reverse stock dulu," ucapnya.
Sebagai informasi, UNSP akan melakukan reverse stock dengan rasio 10:1. Artinya, setiap 10 saham nominal Rp100 akan menjadi satu saham nominal Rp1.000. Aksi korporasi ini dilakukan sejalan dengan rencana restrukturisasi utang UNSP. Saat ini total utang jangka panjang UNSP mencapai Rp9,15 triliun. Yang terbesar adalah utang dari Credit Suisse mencapai Rp5,4 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement