Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel Wiwiek Sisto Widayat mengungkapkan suku bunga kredit perbankan di wilayahnya terus mengalami penurunan. Hal tersebut bisa dilihat dari suku bunga tertimbang kredit perbankan Sulsel pada posisi Januari 2017 yang tercatat 12,16 persen. Angka itu lebih rendah dibandingkan periode Januari 2016 sebesar 13,01 persen maupun Desember 2016 sebesar 12,18 persen.
Menurut Wiwiek, meski mengalami penurunan, suku bunga kredit perbankan di Sulsel pada Januari 2017 masih lebih tinggi dibandingkan angka nasional yang mencatat 10,98 persen."Kondisi tersebut seiring dengan LDR (Loan to Deposit Ratio) yang meningkat dan juga disebabkan adanya tambahan biaya atas sebagian dana dari luar provinsi? yang digunakan untuk kredit di Sulsel," kata Wiwiek, saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Jumat (3/3/2017).
Dari catatan BI, merujuk jenis penggunaan, suku bunga tertimbang kredit investasi tercatat 11,12 persen. Nominal itu lebih rendah dibandingkan suku bunga kredit modal kerja 11,71 persen dan kredit konsumsi 13,03 persen. Adapun suku bunga Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan pada posisi 2017 tercatat 3,29 persen, lebih rendah dibandingkan Januari 2016 sebesar 3,75 persen. "Tapi ada peningkatan dari bulan sebelumnya sebesar 3,19 persen," tuturnya.
Menurut Wiwiek, peningkatan suku bunga DPK dibandingkan bulan sebelumnya, terutama terjadi pada suku bunga giro yang meningkat 0,29 persen menjadi 2 persen. Diperkirakan hal itu terjadi akibat peningkatan suku bunga simpanan giro pemerintah. Sementara itu, suku bunga tabungan dan deposito masing-masing tercatat 1,42 persen dan 6,48 persen, relatif tetap dibandingkan bulan sebelumnya.
?
Sebelumnya, Wiwiek memaparkan kinerja perbankan di Sulsel mengalami peningkatan pada Januari 2017. Tren kinerja perbankan terus meningkat dengan didukung pengelolaan risiko yang baik. Hal tersebut terlihat dari total aset perbankan Sulsel yang menembus Rp 125,82 triliun atau tumbuh 9,12 persen pada awal tahun ini.
Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perbankan Sulsel hingga Januari 2017 tercatat tumbuh 7,16 persen (yoy) atau sebesar Rp82,12 triliun. Menurut Wiwiek, pertumbuhan DPK didorong oleh pertumbuhan deposito 8,35 persen (yoy), disusul tabungan 7,28 persen (yoy) dan giro 3,94 persen (yoy).
Pertumbuhan positif juga dicatatkan penyaluran kredit perbankan yang mencapai Rp102,64 triliun atau naik 9,74 persen (yoy). Pertumbuhan kredit di Sulsel bahkan melampui nasional yang hanya mencatat 8,17 persen (yoy). Wiwiek menerangkan pertumbuhan kredit tertinggi dicatatkan oleh kredit konsumsi sebesar 15,67 persen (yoy), diikuti kredit modal kerja 10,93 persen (yoy).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Sucipto
Advertisement