Harga cabai rawit merah hasil petani lokal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menembus Rp170.000 atau lebih tinggi dibanding harga cabai rawit dari luar daerah yang mencapai Rp140.000 per kilogram.
"Harga cabai rawit lokal mahal karena rasanya lebih pedas dibandingkan cabai rawit dari luar daerah," kata Kepala Seksi Pengadaan dan Penyaluran Disperindag Provinsi Kepulauan Babel, A Evan Savitri di Pangkalpinang, Jumat (17/3/2017).
Ia menjelaskan saat ini harga cabai rawit lokal di sejumlah pasar tradisional masih berfluktuasi di kisaran Rp160.000 hingga Rp170.000 dari harga normal Rp70.000 per kilogram, karena hasil petani lokal kurang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
Sementara itu harga cabai rawit merah dari luar masih bertahan Rp140.000, cabai rawit hijau Rp50.000 per kilogram, cabai merah biasa bertahan Rp40.000 dan cabai keriting Rp35.000 per kilogram.
"Konsumen lebih meminati cabai lokal, karena lebih pedas dibandingkan cabai dari Jawa dan Sumatera," ujarnya.
Menurut dia, cabai lokal lebih pedas karena pengaruh kondisi alam daerah kepulauan dan tanah yang memiliki tingkat keasaman yang tinggi.
"Meski belum ada penelitian ilmiah, namun cita rasa cabai itu kemungkinan besar dipengaruhi kondisi alam dan tanah," ujarnya.
Tidak hanya cabai, kata dia, lada putih hasil petani lokal juga lebih pedas dibandingkan daerah lainnya sehingga komoditas itu diminati pasar global.
"Ini artinya hasil pertanian dan perkebunan daerah ini diminati konsumen," ujarnya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement