Persetujuan RUU Pertembakauan Dinilai Pengingkaran Terhadap Nawacita
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan Presiden Joko Widodo sama saja mengingkari Nawa Cita yang dia gagas sendiri bila menyetujui membahas Rancangan Undang-Undang Pertembakauan.
"Presiden akan mengingkari komitmennya terhadap Nawa Cita untuk mengedepankan kesehatan, kesejahteraan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia," kata Tulus melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa (21/3/2017).
Tulus mengatakan Presiden Jokowi tidak mendengarkan aspirasi publik yang meluas untuk menolak RUU Pertembakauan bila tetap menyetujui untuk membahasnya.
RUU Pertembakauan telah mendapatkan banyak penolakan dari berbagai kalangan mulai dari kesehatan, perlindungan konsumen, perlindungan perempuan dan anak-anak serta media massa. "Padahal, mayoritas kementerian teknis juga menyuarakan penolakan terhadap RUU Pertembakauan," ujarnya.
Bila menyetujui pembahasan RUU Pertembakauan, Tulus menilai Presiden Jokowi telah terperangkap dalam jebakan industri rokok asing.
Menurut dia, RUU Pertembakauan diusung oleh industri rokok asing dengan misi utama meningkatkan produksi rokok sebesar-besarnya dan sasarannya adalah anak-anak dan remaja.
"Bila menyetujui pembahasan RUU Pertembakauan, artinya sama saja menggadaikan masa depan anak-anak dan remaja Indonesia demi kepentingan kapitalisme industri rokok," tuturnya.
Karena itu, menanggapi pernyataan sejumlah menteri yang mengatakan pemerintah akan menyetujui pembahasan RUU Pertembakauan, Tulus mendesak Presiden Jokowi untuk membatalkannya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement