Dinamika perekonomian Indonesia tahun 2016 membawa tiga pelajaran berharga. Pelajaran pertama, perlunya respons bauran kebijakan makroekonomi yang tepat waktu, konsisten, dan diterapkan secara disiplin. Kedua, koordinasi dan sinergi kebijakan yang baik antar pemangku kebijakan terbukti dapat meningkatkan resiliensi dan fleksibilitas perekonomian. Ketiga, dinamika ekonomi domestik yang sangat tergantung pada perkembangan global menunjukkan pentingnya konsistensi dan keberlanjutan reformasi struktural.
Demikian disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo, dalam peluncuran buku Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) tahun 2016, di Jakarta, Kamis (27/4/2017), yang mengambil tema ?Bersinergi Memperkuat Resiliensi, Mendorong Momentum Pemulihan Ekonomi?.
Buku LPI adalah publikasi rutin tahunan BI yang memuat secara komprehensif dinamika perekonomian nasional pada tahun yang bersangkutan. Selain mendokumentasikan perjalanan ekonomi Indonesia, LPI juga berupaya menyampaikan sejumlah pelajaran yang bisa dipetik selama kurun waktu tersebut.
Eksplorasi pelajaran dari perjalanan ekonomi tersebut merupakan hal yang penting sebagai dasar bagi penguatan maupun penyempurnaan kebijakan ke depan. Buku LPI disusun berdasarkan analisis dan riset Bank Indonesia, serta menghimpun data dari berbagai instansi terkait.
Selanjutnya, Gubernur BI menyampaikan pula mengenai prospek perekonomian ke depan. Perekonomian Indonesia pada tahun 2017 diperkirakan akan terus membaik seiring perkembangan positif di tingkat global maupun domestik.
"Dari sisi global, pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan lebih baik dibandingkan dengan capaian pada 2016. Perkembangan ini kemudian dapat mendorong naik harga komoditas. Sementara itu, dari sisi domestik, perbaikan prospek ekonomi ditopang perkiraan mulai berkurangnya proses konsolidasi yang dilakukan oleh korporasi dan perbankan," ujar Gubernur BI.
Turut hadir dan memberi sambutan dalam peluncuran adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution. Dalam sambutannya, Menko Perekonomian mengemukakan beberapa perkembangan menggembirakan bagi perekonomian Indonesia, sepanjang 2016.
"Selain pertumbuhan inflasi yang terkendali, pertumbuhan ekonomi juga bergerak ke arah yang positif, disertai penurunan tingkat pengangguran dan kemiskinan serta perbaikan rasio Gini," ungkapnya.
Ke depan, lanjut Darmin, pembangunan infrastruktur akan terus diperkuat, antara lain dengan menggali alternatif skema pembiayaan. Selain itu, perbaikan iklim usaha juga akan terus dilaksanakan.
Seusai peluncuran buku, Bank Indonesia juga menggelar diskusi yang membahas mengenai berbagai upaya sinergi untuk memperkuat resiliensi dan mendorong momentum pemulihan ekonomi. Hadir sebagai pembicara pada diskusi tersebut adalah Maurice Obstfeld (Penasihat Ekonomi dan Direktur Departemen Penelitian IMF), Mirza Adityaswara (Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia), Mohamad Ikhsan (Akademisi Universitas Indonesia), dan Raden Pardede (Pengamat Ekonomi).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement