Dinas Perindusterian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat menjelang bulan puasa ini harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional mulai merambat naik namun masih tergolong wajar.
"Kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok ini terpantau di enam pasar besar yakni Pasar Sleman, Gamping, Tempel, Godean, Pakem dan pasar Prambanan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman Tri Endah Yitnani, Rabu (24/5/2017).
Menurut dia, kenaikan harga tersebut masih tergolong wajar dan mulai terjadi sejak awal Mei.
"Peningkatan harga terjadi secara bertahap mulai dari awal Mei hingga 23 Mei. Untuk beberapa kebutuhan pokok seperti telur terjadi kenaikan signifikan. Harga telur naik sekitar 12,05 persen dari Rp18.369 menjadi Rp20.583 per kilogram, sedangkan untuk beras naiknya tidak terlalu drastis," katanya.
Ia mengatakan, kenaikan harga diperkirakan akan terus terjadi, terutama hingga mendekati Lebaran.
"Tahun sebelumnya, peningkatan harga merata untuk semua kebutuhan pokok," katanya.
Tri Endah mengimbau agar pedagang maupun warga tidak menimbun ketersediaan bahan pokok agar harga tetap stabil meski ada kenaikan. Di satu sisi juga menghindari kepanikan warga, karena menipisnya stok kebutuhan pokok.
"Pemenuhan kebutuhan pokok di Sleman dipastikan aman hingga mendekati lebaran. Tapi kami akan terus memantau secara rutin dengan menerjunkan tim ke lapangan," katanya.
Ia mengatakan, operasi pasar dipastikan akan dilakukan untuk mengurangi lonjakan harga kebutuhan pokok. Hanya saja program ini digelar jika ada ketimpangan kebutuhan dan stok di pasar. Termasuk jika harga-harga melonjak terlalu tinggi dari harga standar pasar.
"Bila harga kebutuhan terus cenderung naik, ada operasi pasar. Kami akan bekerja sama dengan Bulog Yogyakarta," katanya.
Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sleman Sumadi memastikan harga sembako masih tergolong wajar.
"Meski ada kenaikan harga kebutuhan, belum melampaui batas wajar. Selain itu ketersediaan stok juga terhitung aman," katanya.
Ia mengatakan, Tim TPID Sleman sedang merancang adanya operasi pasar. Tentunya berdasarkan pantauan tim Disperindag Sleman.
"Langkah ini merupakan antisipasi jika sewaktu-waktu operasi pasar diperlukan. Tergantung situasinya, untuk saat ini masih normal dan wajar. Akan ada pantauan hari H. Biasanya operasi pasar digelar kalau sudah mendekati hari raya," katanya.
Sedangkan pantauan harga kebutuhan di enam pasar besar di Sleman periode Minggu I sampai Minggu IV Mei 2017 yakni beras IR I naik 0.81 persen dari Rp9.300 menjadi Rp9.375 per kg, gula Pasir naik 0,49 persen dari Rp12.655 menjadi Rp12.717 per kg.
Minyak goreng kemasan turun 0,95 persen dari Rp13.714 menjadi Rp13.648 per liter, minyak goreng curah naik 0,27 persen dari Rp12.383 menjadi Rp12.417 per kg, daging sapi has (KW I) naik 1.43 persen dari Rp116.667 menjadi Rp118.333 per kg, daging sapi rendang (KW II) naik 2,38 persen dari Rp105.000 menjadi Rp107.500 per kg, daging ayam kampung naik 1,67 persen dari Rp60.000 menjadi Rp61.000 per kg, daging ayam broiler naik 5,17 persen dari Rp29.476 menjadi Rp31.000 per kg.
Telur ayam broiler naik 12,05 persen dari Rp18.369 menjadi Rp20.583 per kg, cabai merah keriting naik 21,25 persen dari Rp20.619 menjadi Rp25.000 per kg, cabai rawit hijau turun 6,64 persen dari Rp35.881 menjadi Rp33.500 per kg, bawang merah sedang turun 1,09 persen dari Rp31.595 menjadi Rp31.250 per kg, bawang putih kating turun 1,36 persen dari Rp60.571 menjadi Rp59.750 per kg. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement