Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Qatar Siap Lakukan Mediasi, Guna Redakan Ketegangan

Qatar Siap Lakukan Mediasi, Guna Redakan Ketegangan Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri luar negeri Qatar mengatakan pada hari Selasa(7/6/2017) bahwa Doha siap bermediasi setelah kekuatan terbesar di dunia Arab memutuskan hubungan dengan negara tersebut, adapun bahwa penguasa Qatar telah menunda sebuah pidato untuk memberi Kuwait kesempatan untuk meredakan ketegangan regionalnya.

Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar dalam sebuah langkah terkoordinasi pada hari Senin (5/6/2017). Yaman, pemerintah Libya yang berbasis di timur dan Maladewa bergabung selanjutnya dan jaringan transportasi ditutup.

Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani berbicara melalui telepon kemarin malam dengan rekannya di Kuwait, yang telah mempertahankan hubungan diplomatiknya dengan Qatar, dan memutuskan untuk menunda sebuah pidato kepada orang-orang Qatar sesuai arahan.

Doha juga memutuskan untuk tidak melakukan tindakan balasan terhadap tindakan yang sudah dialamatkan kepada Negara mereka.

Qatar ingin memberikan Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber al-Sabah Kuwait untuk "melanjutkan dan berkomunikasi dengan para pihak dalam krisis dan untuk mencoba mencari solusi atas masalah ini," ujar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani memberikan komentarnya kepada Televisi Al Jazeera yang berbasis di Qatar, sebagaimana dikutip dari laman Reuters, di Jakarta, Rabu (7/6/2017).

?Emir Kuwait memiliki peran penting dalam keretakan negara Teluk sebelumnya pada tahun 2014 dan Sheikh Tamim Qatar menganggapnya sebagai orang tua dan menghormati keinginannya untuk menunda pidato atau tindakan apapun sampai ada gambaran yang lebih jelas mengenai krisis tersebut," ujar Al Jazeera mengutip statement dari menteri luar negeri tersebut.

?Sheikh Mohammed mengatakan kepada saluran tersebut bahwa tindakan yang diambil terhadap Qatar memiliki "dampak yang belum pernah terjadi sebelumnya" terhadap warganya dan hubungan keluarga di wilayah Teluk Arab, namun dirinya mengatakan Doha tidak akan melakukan tindakan balasan,? paparnya.

Qatar "percaya perbedaan antara negara saudara harus diselesaikan melalui dialog." tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: