Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasar Murah di Sulsel Paket Sembako Senilai Rp142 Ribu, Dijual Rp50 Ribu

Pasar Murah di Sulsel Paket Sembako Senilai Rp142 Ribu, Dijual Rp50 Ribu Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, secara resmi membuka Pasar Murah Peduli Rakyat Bulan Ramadan dan Idul Fitri 1438 Hijriah/2017 di Lapangan Hasanuddin, Kota Makassar, Sulsel, Rabu, 7 Juni. Dalam kegiatan tersebut, pemerintah memberikan penawaran menarik berupa paket sembako yang dijual di bawah harga pasar. Tak tanggung-tanggung, paket sembako senilai Rp142.500 dijual hanya Rp50 ribu.

Gubernur Syahrul mengungkapkan pelaksanaan pasar murah ini dilaksanakan untuk menstimulasi pasar tradisional dan retail modern agar menjual sembako dengan harga yang wajar. Kegiatan itu sekaligus untuk menunjukkan kepada para pedagang bahwa pemerintah memiliki stok sembako yang cukup sehingga jangan coba memainkan harga. "Boleh berdagang dan meraih untung, tapi pada eskalasi wajar atau normal," katanya, Rabu, (7/6/2017)
Berdasarkan pantauan Warta Ekonomi, ratusan warga langsung memadati Pasar Murah Peduli Rakyat di Makassar. Mereka berebutan untuk menukarkan kupon dengan paket sembako. Setiap paket sembako tersebut berisi 2 kilogram beras, 2 kilogram gula pasir, 2 kilogram tepung terigu, 3 bungkus mentega, 2 kaleng susu kental manis, 2 bungkus biskuit kaleng dan 1 kemasan minyak goreng 1,8 liter. "Ini dijual Rp50 ribu, murah banget kan."
Gubernur Syahrul mengimbuhkan pasar murah ini tidak hanya dilaksanakan di Kota Makassar, melainkan di seluruh kabupaten/kota lingkup Sulsel. Sedikitnya 29 ribu paket sembako siap dibagikan. Syahrul mengaku telah memberikan arahan kepada seluruh unit kerja pemerintah daerah untuk berpartisipasi. Bahkan, TNI-Polri dan BUMN juga ikut melaksanakan pasar murah. "Pasar murah ini juga dicanangkan bersama Kementerian Perdagangan," tuturnya.
Lebih jauh, Gubernur Syahrul mengungkapkan pelaksanaan pasar murah ini juga menunjukkan empat hal. Rinciannya yakni Ramadan bulan penuh berkah, bentuk pengabdian pada bangsa, terobosan managemen dan bagian wujud kebersamaan. "Ini juga merupakan ibadah apapun agama kalian. Bahkan, nilai ibadahnya sangat tinggi karena membantu sesama dan menjaga stabilitas harga pangan," ujar dia.
Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar-Lembaga Kementerian Perdagangan, Suhanto, mengapresiasi pelaksanaan pasar murah di Sulsel. Diakuinya pula Sulsel merupakan daerah percontohan yang mampu mengendalikan laju inflasinya dengan baik. Bahkan, saat hampir seluruh daerah di Indonesia mengalami inflasi menjelang Ramadan, Sulsel malah mencatatkan deflasi. "Semoga catatan positif itu bisa terus terjaga," katanya.
Kementerian Perdagangan sendiri diakui Suhanto akan menggelar pasar murah di seluruh provinsi di Tanah Air. Kebijakan itu dilakukan untuk memastikan masyarakat mendapatkan sembako dengan harga yang wajar. Pelaksanaan pasar murah, lanjut dia, juga merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakat. "Kalau harga meningkat, kan masyarakat yang akan kesulitan. Makanya dilakukan antisipasi," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Suhanto menyatakan pihaknya juga terus mendorong pemerintah provinsi untuk menstimulasi pemerintah kabupaten/kota melaksanakan pasar murah. Pasalnya, diyakininya tidak semua masyarakat yang sudah terjangkau dengan program tersebut. "Semoga ini bisa ditiru dan dilaksanakan di setiap daerah," ucap Suhanto.
Salah seorang warga Makassar, Bakri, mengaku sangat senang lantaran mendapatkan kupon untuk paket sembako di pasar murah. Paket sembako yang dijual di bawah harga pasar murah disebutnya sangat membantunya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terlebih, konsumsi bahan pokok di bulan Ramadan mengalami peningkatan. "Saya sangat senang. Ini sangat membantu pak," kata Bakri yang sehari-hari bekerja sebagai tenaga kebersihan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: