Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor di Bursa akan Perhatikan Pergerakan Suku Bunga AS

Investor di Bursa akan Perhatikan Pergerakan Suku Bunga AS Kredit Foto: Antara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Investor di bursa saham Indonesia bakal memperhatikan pergerakan suku bunga Amerika Serikat yang diperkirakan akan dikeluarkan The Federal Reserve atau bank sentral negara adidaya tersebut.

VP Market Research perusahaan finansial FXTM Jameel Ahmad dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (13/6/2017), menyatakan investor selama beberapa hari ke depan diperkirakan bakal berhati-hati dan akan memperhatikan dengan cermat keputusan The Fed mendatang. Selain itu, ujar dia, juga akan dicermati terkait seberapa sering bank sentral AS itu akan menaikkan suku bunganya sepanjang tahun ini.

Ia berpendapat bahwa begitu The Fed memutuskan untuk meningkatkan suku bunga lagi pada hari Rabu, perhatian akan tertuju pada kapan Fed akan meningkatkan suku bunga lagi karena diperkirakan bahwa suku bunga akan naik satu atau dua kali lagi sebelum akhir tahun.

"Kondisi internasional akan memainkan peran aktif sehubungan dengan bagaimana pergerakan mata uang rupiah akan bergerak pada pekan ini," ucapnya.

Sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua, Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell mengatakan pada Kamis (1/6/2017) bahwa pihaknya akan terus menaikkan suku bunga secara bertahap jika ekonomi tumbuh seperti yang diharapkan, namun menekankan bahwa inflasi rendah perlu mendapat perhatian.

"Jika ekonomi berjalan seperti yang diharapkan, saya akan melihatnya tepat untuk terus menaikkan suku bunga secara bertahap," kata Powell.

Dia menambahkan bahwa tepat untuk mulai mengurangi 4,5 triliun dolar AS neraca The Fed tahun ini, jika ekonomi tumbuh di jalurnya.

Secara terpisah, Powell mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media lokal bahwa dia memperkirakan total tiga kali kenaikan suku bunga tahun ini, termasuk yang terjadi pada Maret. Dia memperkirakan ekonomi Amerika akan mempertahankan pertumbuhan 2,0 persen selanjutnya dengan pengetatan pasar tenaga kerja dan inflasi bergerak hingga 2,0 persen. (CP/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: