Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Listing di Bursa, Saham Pemilik Hotel ini Stagnan

Listing di Bursa, Saham Pemilik Hotel ini Stagnan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Ayana Land International Tbk (NASA) pada hari ini resmi mencatatkan sahamnya di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada awal perdagangan, saham NASA tidak mengalami pergerakan. Namun saat ini saham NASA menguat 69,9 persen atau naik 72 poin ke level Rp175 per saham. Perseroan menawarkan saham di harga Rp103 per saham. Dengan harga saham yang ditawarkan tersebut, maka perseroan berhasil meraup dana segar sebesar Rp309 miliar.

"Setelah melewati berbagai proses akhirnya Ayana Land berhasil melantai di BEI. Sesuai visi kami mengedepankan inovasi dan menjaga kesinambungan proyek-proyek kami, kami yakin bisa mempersembahkan produk-produk yang unik dan up to date," ujar Direktur Utama Ayana Land, Erwin Kusnadi, di Jakarta, Senin (7/8/2017).

Perusahaan yang memiliki hotel di Yogyakarta ini menjadi emiten ke-21 yang listing di BEI tahun 2017. Perseroan melepas sebanyak 3 miliar lembar saham baru atau sebanyak 27,27 persen dari modal yang disetor penuh dan ditempatkan perusahaan.?

Perseroan pun telah menerbitkan waran seri I sebanyak 2,7 miliar lembar atau 33,75 persen dari jumlah modal yang disetor. Waran seri I ini sebagai insentif yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemilik saham baru.

Setiap pemegang 10 lembar saham baru akan mendapatkan 9 waran seri I. Setiap 1 lembar waran berhak untuk membeli 1 saham baru dengan jangka waktu pelaksanaan 3 tahun.

Sekitar 25 persen dari dana segar hasil IPO itu, akan digunakan untuk meningkatkan penyertaan modal pada entitas anak PT Ayana Hotels Indonesia. Entitas anak itu akan meningkatkan kembali penyertaan modal kepada entitas anaknya PT Samudra Parama Avirodha.

Adapun, sekitar 75 persen akan digunakan untuk meningkatkan penyertaan modal ke PT Ayana Property Internasional (API). Selanjutnya PT API mernyalurkan kembali sekitar 33 persen sebagai pinjaman ke PT Akasa Legian Karya untuk pengembangan proyek dan 67 persen untuk PT Mandiri Berdikari Jayaraya yang akan memberikan pinjaman ke PT Duta Nusantara Utamakarya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: