Area Manager Communication and Relations Pertamina Kalimantan Alicia Irzanova, mengatakan dari jenis BBM yang ada pertalite tumbuh paling tinggi yakni mencapai 40 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah menyadari pentingnya penggunaan jenis BBM yang ramah lingkungan dan berimbas pada kondisi mesin kendaraan.
"Untuk jenis pertamax peningkatan 34 persen, Dexlite dan solar non PSO sekitar 3,42 pesen, dan Pertalite meningkat 40 persen dari tahun lalu," bebernya (7/8/2017).
Sementara untuk BBM Non PSO jenis Pertamax pada 5 tahun terakhir, trend meningkat sebesar 33.99%. Tahun kemarin, realisasi di angka 25,592 KL dan di tahun ini hingga Juli 2017 meningkat 27 % menjadi 34,975 KL.
Untuk Pertamina Dex, trend turun 12.50% selama 5 tahun terakhir. YTD juli 2017, realisasi konsumsi sebesar 482 KL atau menurun sebesar 40% di banding tahun lalu yang realisasinya sebesar 804.4 KL?
"Pertalite tahun 2016 realisasi sebesar 55,628 KL, sedangkan di tahun 2017 sebesar 133,282 KL atau meningkat 58% dari tahun lalu. Dan Dexlite dan solar NPSO ?trend meningkat 3.42% selama 5 tahun terakhir. Pada tahun 2017 terdapat peningkatan realisasi sebesar 36% dari tahun lalu. Tahun lalu sebesar 6256 KL, sedangkan tahun 2017 per juli di angka 9769 KL," bebernya.
Dia menambahkan penggunaan BBM di wilayah?Kaltim masih didominasi kota Samarinda dan Balikpapan. Dua kota ini menjadi penggerak utama aktivitas masyarakat dan perusahaan?sehingga kebutuhan BBM Juga tinggi.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil
Advertisement