- Home
- /
- EkBis
- /
- Transportasi
Kembangkan Bandara Notohadinegoro, Jumlah Penumpang Berpotensi Bertambah Menjadi 360 Ribu/Tahun
Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan Bandara Notohadinegoro dapat menambah kedatangan penumpang hingga 360.000 orang per tahun pada 2019 setelah bandara tersebut selesai dikembangkan.
Usai menggelar rapat bersama Bupati Jember Faida dan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso di Bandara Notohadinegoro, Menteri Budi Karya mengatakan pengembangan bandara dilakukan agar bisa menampung pesawat jenis Air Bus 320 berkapasitas penumpang 200 orang.
"Target dari penumpang ini paling tidak kita harapkan Tahun 2019 itu kurang lebih 360 ribu orang per tahun. Artinya, sehari itu seribu penumpang. Paling tidak ada minimal tiga pesawat berbadan medium," kata Menteri Budi Karya di Bandara Notohadinegoro Jember, Minggu.
Menteri Budi mengatakan pengembangan Bandara Notohadinegoro untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung pariwisata di Jember dan kota sekitarnya, yakni Surabaya dan Bali.
Kementerian Perhubungan pun sudah menyediakan anggaran sebesar R370 miliar melalui RKAKL Kementerian Perhubungan 2018 dan diusulkan dalam penyusunan RKAKL Kemenhub 2019.
Menhub mengatakan harus ada serah terima aset Bandara agar pengembangan bandara bisa dibiayai melalui APBN.
"Nanti jika sudah selesai kita ingin bandara ini tidak dikelola oleh pemerintah karena pemerintah hanya sebagai regulator, bisa melalui badan usaha daerah atau BUMN," kata Menhub.
Bandara Notohadinegoro memiliki luas 120 hektare dan merupakan bandara sipil umum pertama yang dibangun oleh pemerintah Kabupaten setempat dengan kekuatan APBD.
Bandara ini adalah bandara pengumpan dengan klasifikasi 3C. Lokasi bandara ini ditetapkan dalam keputusan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2004.
Saat ini Bandar Udara Hadinotonegoro memiliki panjang landasan pacu 1645x30 m, taxiway 141x18 m, apron 68 mx96 m, serta memiliki luas gedung terminal 920 m2.
Pengembangan Bandara Notohadinegoro akan dilakukan melalui dua tahap. Tahap I yakni pengembangan sampai tahun 2019 untuk pekerjaan perluasan apron dan taxi way menjadi 96,50 m x 68,50 m, penyusunan Studi RTT untuk perpanjangan runway serta perluasan terminal dan penyusunan studi lainnya, peningkatan pagar keamanan bandara, land clearing dan penyiapan lahan untuk perpanjangan serta pengadaan armada PKPPK.
Untuk tahun 2019 yakni pekerjaan Peningkatan Kapasitas Runway menjadi 2250 m x 45 m untuk rencana operasi pesawat sejenis Boeng 737 Clasic series, Perluasan gedung terminal, Pemenuhan fasilitas lainnya, dan Pembuatan jalan inspeksi bandara sepanjang 5.100 m x 45 m.
Selanjutnya Tahap II yaitu tahapan setelah tahun 2019 untuk perpanjangan Runway sampai 2500 m x 45 m dan pembangunan fasilitas lainnya untuk mendukung embarkasi haji.
Permintaan penumpang selama 2016 di bandara ini mencapai angka rata-rata 79 persen untuk kedatangan Surabaya-Jember dan mencapai 80 persen untuk keberangkatan Jember-Surabaya. (ANT)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Gito Adiputro Wiratno
Tag Terkait:
Advertisement