Bakal Calon Gubernur Sulsel, Nurdin Halid (NH), menggagas program pinjaman usaha bagi petani untuk mendongkrak kesejahteraan mereka. Program tersebut dinamainya Kredit Kesejahteraan Petani yang diproyeksikan mampu menggantikan Kredit Usaha Tani. Lebih istimewa lagi lantaran Kredit Kesejahteraan Petani itu dirancangnya tanpa bunga.
"Petani akan kita dorong untuk bisa hidup lebih sejahtera. Caranya dengan menerapkan sistem yang lebih baik, salah satunya dengan memberikan kredit kesejahteraan petani, itu tanpa bunga. Tentunya semua bisa terwujud bila saya menang (pada Pilgub Sulsel 2018). Kalau tidak ya semua itu hanyalah mimpi," kata Nurdin Halid, dalam siaran persnya, Kamis, (21/9/2017).
Kredit Kesejahteraan Petani hanya secuil dari program besar 'Membangun di Kampung' yang diusung Nurdin Halid bersama Aziz Qahhar Mudzakkar. Sederet inovasi program lain telah disusun untuk membawa kesejahteraan secara merata di Sulsel. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Sulsel, kata dia, harus dirasakan oleh seluruh masyarakat, baik di desa maupun kota.
Nurdin Halid mengatakan bila terpilih jadi Gubernur Sulsel, satu hal yang bisa dipastikannya bahwa harga komoditas pangan tidak lagi fluktuatif.?
Ia akan meredesain sistem 'petik olah jual' milik mantan Gubernur Sulsel, Prof Amiruddin dan Basri Palaguna. Caranya dengan memanfaatkan resi gudang sehingga harga komoditas, seperti beras dan jagung, senantiasa stabil, baik itu saat panen maupun pasca-panen.?
"Bila saya jadi gubernur, tidak akan ada harga komoditas yang turun. Mau itu beras, jagung, kopi, cokelat maupun yang lainnya. Termasuk saat panen raya karena kita akan optimalkan instrumen resi gudang," ucap Nurdin Halid yang memang dikenal ahli dalam program ekonomi kerakyatan.
Beragam pembenahan pun dipastikan dilakukan Nurdin Halid terkait sistem produksi hingga pemasaran komoditas pertanian. Ketua Umum Dewan Koperasi Nasional itu mengaku akan mengoptimalkan BUMDes sebagai ujung tombak penggerak ekonomi di pedesaan. BUMDes itu akan menjadi pusat pengumpul hasil pertanian untuk nantinya dipasarkan dengan jaminan petani menjualnya dengan harga kompetitif.?
"Nanti saya akan buatkan holding di kabupaten. Juga akan ada BUMD yang dimiliki bersama. Di kabupaten itu menjadi pusat penyimpan, pergudangan, pusat pemasaran," katanya.
Nurdin Halid juga memiliki rencana mengubah skema Bank Pembangun Daerah Sulselbar menjadi bank milik rakyat. Bank Rakyat Sulsel itu akan mengadopsi pola bank rakyat di sejumlah negara yang telah teruji. "Saya maunya kalau perlu itu 60 persen milik rakyat dan 40 persen milik pemerintah. Bank rakyat di Jepang, Belanda dan Malaysia, Itu CEO-nya saya kenal. Pernah saya berdialog dengan mereka terkait itu," pungkasnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Advertisement