Research Analyst FXTM Lukman Otunuga mengatakan peristiwa berisiko utama untuk Rupiah di hari ini adalah keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan tidak akan berubah di level 4.25% di bulan Oktober.
"Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan bahwa dua pemangkasan suku bunga dalam dua bulan terakhir sudah 'cukup' sehingga BI mungkin mengambil posisi pasif," ujar Lukman di Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Adapun ekonomi Indonesia memasuki bulan Oktober diperkirakan positif, terutama karena Indonesia kembali mencatat surplus perdagangan untuk dua bulan berturut-turut di bulan September.?
"Sentimen terhadap ekonomi Indonesia berpotensi semakin membaik apabila BI menunjukkan optimisme terhadap prospek ekonomi secara keseluruhan. Inflasi yang terus dalam tren menurun selama beberapa bulan terakhir sehingga pandangan dan strategi Bank Indonesia untuk kuartal terakhir 2017 akan sangat menarik untuk kita amati," jelas Lukman.
Dari sudut pandang teknikal, kata dia, Rupiah melemah terhadap Dolar mendekati Rp13.515 per dolar AS. Dolar yang menguat dapat mendorong bulls untuk mengantarkan harga menuju Rp13.550 per dolar AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait:
Advertisement