Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Komentar China Soal Krisis Catalonia

Ini Komentar China Soal Krisis Catalonia Kredit Foto: Action Images/John Sibley
Warta Ekonomi, Beijing -

Kegagalan upaya Catalonia untuk menyatakan kemerdekaan menunjukkan bahwa kemerdekaan Taiwan juga ditakdirkan gagal karena persatuan nasional sangat penting bagi semua negara, seorang pejabat China mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.

China mengambil pandangan 'redup' tentang kemerdekaan atau gerakan separatis di seluruh dunia, sambil mengatakan bahwa kebijakan tersebut bertentangan dengan kebijakan tidak campur tangan dalam urusan dalam negeri negara lain. Beijing mengatakan bahwa pihaknya menentang tindakan untuk membagi Spanyol.

Bulan lalu Madrid mengambil alih pemerintahan langsung atas Catalonia setelah perdana menteri Spanyol memecat pemerintah separatis di kawasan itu yang telah mengumumkan kemerdekaan dari Spanyol setelah sebuah referendum percobaan.

Masalah ini sangat sensitif bagi China karena status Taiwan yang memerintah sendiri dan demokratis, yang diklaim oleh China sebagai wilayahnya yang inheren, namun di mana banyak orang ingin mengumumkan kemerdekaan formal, sebuah garis merah untuk Beijing.

Kegagalan tawaran kemerdekaan Catalonia adalah hal yang baik, lanjut Ma Xiaoguang, juru bicara Kantor Urusan Taiwan yang membuat keputusan di China.

"Kegagalan referendum Catalonia sepenuhnya menunjukkan bahwa melindungi kedaulatan nasional dan integritas teritorial adalah kepentingan nasional yang paling penting untuk timur atau barat," tutur Ma dalam sebuah briefing berita reguler, sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (15/11/2017).

"Jadi kemerdekaan Taiwan ditakdirkan untuk gagal," imbuhnya.

Hubungan antara Beijing dan Taipei telah 'buruk' sejak pulau tersebut memilih Tsai Ing-wen sebagai presiden tahun lalu.

China percaya bahwa pihaknya menginginkan kemerdekaan formal untuk Taiwan. Tsai mengatakan bahwa dia ingin mempertahankan perdamaian dengan China, namun akan mempertahankan demokrasi dan keamanan Taiwan.

China telah menangguhkan mekanisme dialog reguler dengan Taiwan, meningkatkan latihan militer di sekitar pulau tersebut dan berusaha menekan ruang internasionalnya dengan menyedot sekutu diplomatik Taiwan yang tersisa.

Pekan ini, Taiwan mengatakan bahwa menteri lingkungannya telah dicegah menghadiri pertemuan iklim U.N. tahunan di Jerman, terlepas dari kepercayaan sebagai peserta non-pemerintah, karena tekanan dari China.

Ma mengatakan bahwa Taiwan sendiri harus dipersalahkan atas keadaan hubungan yang buruk dan ketidakmampuannya untuk berpartisipasi dalam acara seperti perundingan iklim.

"Sisi Taiwan seharusnya tidak menyalahkan orang lain sementara mereka sendiri yang harus disalahkan, dan harus dengan sungguh-sungguh merenungkan hal-hal," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: