Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, segera melakukan operasi pasar (OP) elpiji bersubsidi terkait dengan terjadinya kelangkaan dalam sepekan terakhir ini.
Kepala Bagian Perekonomian Kabupaten Pekalongan Abdul Baqi di Pekalongan, Minggu (19/11/2017), mengatakan bahwa pemkab segera berkoordinasi dengan PT Pertamina untuk segera melakukan OP sebagai upaya mengatasi kelangkaan elpiji bersubsidi tersebut.
"Kelangkaan elpiji bersubsidi, akhir-akhir ini terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Pekalongan sehingga perlu dilakukan OP gas berbobot 3 kilogram itu," katanya.
Menurut dia, sebenarnya ketersediaan elpiji bersubsidi atau gas melon ini tidak ada masalah karena pasokannya mencapai 785.880 tabung. Hanya saja, kata dia, kelangkaan elpiji bersubsidi itu kemungkinan terjadi karena adanya peningkatan konsumsi di masyarakat.
"Kelangkaan elpiji bersubsidi itu karena adanya peningkatan konsumsi gas terhadap masyarakat. Oleh karena itu, kami akan mengirim surat pada Pertamina untuk membahas kelangkaan elpji," katanya.
Pedagang warung makan, Endang Undiarti mengatakan kelangkaan elpiji bersubsidi memicu harga gas jenis melon itu semula hanya Rp17 ribu per tabung naik menjadi Rp22 ribu/tabung. "Kelangkaan elpiji bersubsidi itu juga mengakibatkan masyarakat kesulitan mendapatkan gas jenis melon itu," katanya.
Ia berharap ketersediaan elpiji bersubsidi dapat kembali normal di pasaran sehingga masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan mencari gas jenis melon untuk kebutuhan memasak. "Selain itu, kami berharap bagi warga yang sudah mampu tidak membeli gas berisi 3 kilogram itu," katanya. (FNH/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Advertisement