Agustus kemarin, sujud warga Palestina di tanah suci al-Quds Yerusalem dilarang. Masjid al-Aqsa yang menjadi bagian dari kompleks al-Quds di Yerusalem ditutup total oleh serdadu Israel. Kata pemimpin serdadu Israel, tak boleh ada ibadah salat Jumat dan salat berjamaah yang dilakukan di dalam kompleks suci al-Quds.?
Sebulan lebih perlawanan sengit ditunjukkan untuk membela al-Quds tanah suci Bangsa Palestina. Sampai akhirnya, serdadu Israel itu mundur. Kamera pengawas yang dipasang oleh mereka kembali dilepas di kompleks tua al-Quds. Sujud dan salat berjamaah kembali bisa ditunaikan lagi di mimbar Masjid al-Aqsa.?
Kemudian,?Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Yerusalem diakui resmi oleh Amerika Serikat sebagai ibu kota dari Israel. Atas dasar pernyataan tersebut, Amerika bakal segera memindahkan Kedutaan Besar negara mereka dari Tel Aviv menuju Yerusalem.?
Status Yerusalem kembali diusik, pernyataan Trump pun kembali mengoyak luka besar yang belum kering. Bahkan nyaris seluruh pemimpin global mengutuk keras pernyataan tersebut.?
Emosi pun pecah di Gaza dan al-Aqsa. Ribuan pemuda Palestina para penjaga al-Aqsa turun ke jalan. Perlawanan ditunjukkan dengan demonstrasi. Jumat (8/12/2017) selepas salat Jumat, menjadi puncak dari emosi.?
Usai sajadah salat Jumat diangkat, para penjaga itu melawan. Protes keras disuarakan oleh ribuan masyarakat Palestina. Gaza dan al-Aqsa bergemuruh dengan emosi. Mulai dari West Bank, East Jerusalem, sampai Gaza, ada darah warga Palestina yang menetes.?
Meski jauh terpisah ribuan kilometer dari lndonesia, tapi sekali lagi, ada bagian dari Indonesia yang ikut hadir di tengah-tengah perlawanan masyarakat Palestina.?
Sejak Sabtu kemarin (9/12/2017) Aksi Cepat Tanggap (ACT) menjadi yang pertama dari Indonesia, bergerak cepat untuk mendirikan dapur umum, menyuplai pasokan makanan untuk para penjaga al-Aqsa.?
"Bukan hanya satu, tapi dua dapur umum dengan kapasitas produksi ribuan porsi makanan sehari hadir di Gaza dan di dalam Kompleks aI-Quds, Yerusalem. Alhamdulillah, sekali lagi ada nama Indonesia yang terlibat di tengah-tengah perjuangan Bangsa Palestina," ujar Bambang Triyono, Direktur Global Humanity Response?ACT.?
Bambang menjelaskan, di Gaza dapur umum ACT mulai aktif mengepulkan olahan nasi biryani sejak Sabtu (9/12/2017). "Distribusi nasi biryani dari Indonesia untuk para pemuda Gaza yang melakukan perlawanan di East of Khan Younis. Sehari 500 porsi makanan di Gaza. Terus berlanjut sampai Ahad (10/12/2017)," jelas Bambang.?
Selain Gaza, dari puncak eskalasi konflik di Yerusalem, tepatnya di dalam kompleks suci al-Quds satu lagi ada dapur umum ACT. Bambang menjelaskan, serupa dengan di Gaza, dapur umum di al-Quds mulai memasak sejak Sabtu subuh (9/12/2017). "Makanan siap saji berupa nasi biryani dan sepotong ayam besar menjadi makan siang para penjaga al-Aqsa yang melakukan demonstrasi damai di Yerusalem," ujar Bambang.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait:
Advertisement