Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Bagi-bagi 'Kartu Sakti' di Rote Ndao

Jokowi Bagi-bagi 'Kartu Sakti' di Rote Ndao Kredit Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo membagi-bagikan "kartu sakti" dalam program pemerintahannya yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP) sebanyak 1.015 dan 500 kartu Program Keluarga Harapan (PKH) kepada masyarakat di Kabupaten Rote Ndao NTT.

Dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (9/1/2018), sebagaimana disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendistribusikan langsung bantuan sosial dari pemerintah berupa KIP bagi para pelajar dan Kartu PKH bagi para keluarga prasejahtera.

Distribusi bantuan tersebut dilakukan di SMPN 4 Rote Barat Daya, Desa Lantera, Kelurahan Meoain, Kabupaten Rote Ndao.

Sebanyak 1.015 KIP dibagikan kepada para pelajar mulai dari SD hingga SMA/SMK pada kesempatan tersebut.

Melalui kebijakan KIP, pemerintah berharap agar seluruh anak Indonesia mendapatkan akses kepada pendidikan yang layak.

Terdapat tiga skema pembiayaan bagi para pelajar melalui KIP itu.

Kepada para pelajar tingkat SD, diberikan dana bantuan sebesar Rp450 ribu pertahun.

Untuk pelajar SMP, diberikan Rp750 ribu. Sedangkan untuk tingkat SMA maupun SMK, diberikan dana bantuan sebesar Rp1 juta.

"Saya perlu ingatkan kepada anak-anakku semuanya agar anggaran yang ada di sini itu dipakai untuk hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan. Untuk beli seragam sekolah boleh, beli sepatu boleh, beli topi sekolah boleh, beli buku boleh, untuk bayar sekolah boleh. Beli pulsa boleh tidak? Tidak boleh," kata Presiden.

Adapun Kartu PKH diberikan kepada 500 keluarga prasejahtera.

Presiden membagikan kartu PKH sebagai program perlindungan sosial yang menyediakan bantuan nontunai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Kemudian untuk ibu-ibu, tadi sudah mendapatkan kartu PKH. Ada dana berapa di dalamnya? Rp1.890.000. Saya titip uang itu betul-betul digunakan yang berkaitan dengan pendidikan dan gizi anak," kata Presiden.

Dana total yang tersedia dalam kartu PKH itu dapat diambil sebanyak empat kali melalui bank yang telah ditunjuk pemerintah.

Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla memang sejak awal menjadikan sistem perbankan sebagai media penyaluran bantuan kepada masyarakat.

Dengan diterapkannya sistem tersebut, penyalahgunaan dana bantuan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dapat semakin diminimalisir.

Selain menyerahkan KIP dan PKH, Presiden juga meresmikan Unit Sekolah Baru (USB) SMPN 4 Rote Barat Daya.

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam acara tersebut adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: