Inggris Buat Badan Khusus Teliti Risiko dan Manfaat Cryptocurrency
Inggris telah meluncurkan satuan tugas yang akan memeriksa risiko dan manfaat dari cryptocurrency.
Departemen Keuangan Inggris, mengumumkan pada hari Kamis (23/3/2018) bahwa gugus tugas itu termasuk bank sentral Inggris, Bank Inggris, dan pengawas Organisasi Perilaku Keuangan.
Gugus tugas adalah bagian dari fintech yang lebih luas, atau teknologi keuangan, strategi yang ditata oleh Westminster. Sebagai bagian dari inisiatifnya, Inggris akan menandatangani perjanjian yang dijuluki "jembatan fintech" dengan Australia pada hari Kamis yang akan memungkinkan perusahaan fintech Inggris untuk menjual produk dan layanan di Australia. Kesepakatan itu juga dalam rangka membangun kerja sama pada kebijakan dan peraturan di sekitar sektor ini.
"Saya berkomitmen untuk membantu sektor ini tumbuh dan berkembang, dan strategi sektor ambisius kami menetapkan bagaimana kami akan memastikan bahwa Inggris tetap berada di ujung tombak revolusi digital," ungkap Menteri Keuangan Philip Hammond dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari CNBC, (22/3/2018).
"Sebagai bagian dari itu, gugus tugas baru akan membantu Inggris mengelola risiko seputar aset cryptocurrency, serta memanfaatkan potensi manfaat teknologi yang mendasari," tuturnya.
Baik badan-badan industri fintech Inggris dan Australia Inovasi Keuangan dan Fintech Australia akan terlibat dalam pertemuan puncak reguler yang ditujukan untuk memberi nasihat kepada pemerintah kedua negara, kata Departemen Keuangan.
Charlotte Croswell, kepala eksekutif Innovate Finance, mengatakan apa yang disebut jembatan fintech menawarkan "peluang bagus" bagi kedua negara untuk berbagi pengetahuan industri.
"Strategi pemerintah Inggris juga bertujuan untuk menciptakan standar industri keuangan luas yang memudahkan perusahaan fintech untuk bermitra dengan bank," imbuhnya.
Hammond diagendakan untuk berbicara tentang strategi pada konferensi yang diselenggarakan oleh Departemen Keuangan di London pada hari Kamis.
Cryptocurrency adalah isu kontroversial bagi pemerintah karena sifatnya yang terdesentralisasi dan volatilitas harga. Cryptocurrency paling terkenal di dunia, bitcoin, melonjak ke rekor tertinggi mendekati $20.000 tahun lalu.
Gubernur Bank of England Mark Carney menyerukan lebih banyak peraturan di sektor mata uang digital bulan ini, dan melabeli gejolak harga dalam ruang "spekulatif mania." Kepala bank sentral mengatakan bulan lalu bahwa bitcoin telah "cukup banyak gagal" sebagai bentuk mata uang.
Selain itu, Chief Executive Financial Conduct Authority Andrew Bailey juga sebelumnya telah memperingatkan pembeli bitcoin untuk "bersiap-siap kehilangan semua uang Anda."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo