Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

4 Hal Ini Perlu Dilakukan Agar Sukses Bertransformasi Digital

4 Hal Ini Perlu Dilakukan Agar Sukses Bertransformasi Digital Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Iwan Margono, Profesional EY Indonesia, menyebutkan bahwa untuk dapat berhasil dalam transformasi digital, ada 4 bidang utama yang perlu dilakukan oleh organisasi, yaitu berinvestasi dalam membangun kemampuan melalui kemitraan, pelatihan perekrutan; beradaptasi dengan disrupsi dan perubahan strategi bisnis; berkolaborasi dan bekerja sama–bukan bersaing–dengan pelaku disrupsi digital; dan yang terakhir adalah membangun struktur, kebijakan, dan kultur yang kuat untuk mendukung perjalanan transformasi.

Hal itu disampaikan Iwan dalam workshop "Digital and Rapid Transformation" di Financial Club, Graha CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (21/3/2018). Forum tersebut ditujukan untuk berbagi pengalaman dengan industri media dan pelaku bisnis, melalui berbagai studi kasus dan bersama-sama mencari terobosan untuk mencapai suksesnya transformasi digital.

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh EY Indonesia, transformasi digital di Indonesia juga telah berkontribusi terhadap Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) Indonesia dengan rata-rata 5,4% per tahun dalam kurun 2011-2017. Pada 2020, diperkirakan Indonesia akan mencapai angka ekonomi digital sebesar US$130 miliar dengan peningkatan penetrasi internet hingga lebih dari 50% yang akan mendorong terjadinya transformasi digital Indonesia.

Di Indonesia, teknologi digital telah mengubah peta kompetisi bisnis secara signifikan. Seperti yang ditunjukan melalui isu terbaru mengenai perusahaan transportasi berbasis online, disrupsi digital telah mengubah business model perusahaan taksi konvensional sehingga harus mengadopsi strategi digital untuk dapat terus bersaing dalam bisinis transportasi. 

Menurut data dari Hootsuite per Januari 2018, sebanyak 132,7 juta dari 265,5 juta penduduk Indonesia merupakan pengguna internet. Lebih lanjut lagi, 130 juta penduduk merupakan pengguna aktif media sosial (47% penetrasi) dan 177,9 juta merupakan pegguna perangkat mobile. Perubahan ini telah merambah ke seluruh industri. Jika dibandingkan antarindustri, disrupsi digital yang paling tinggi saat ini ada pada industri media dan hiburan (62%), ritel (55%), teknologi (54%), kesehatan (51%), dan telekomunikasi (44%).

Teknologi digital ada dalam agenda para pimpinan, tetapi mereka masih belum memiliki gambaran yang jelas mengenai di mana dan bagaimana untuk memulainya. Survei yang dilakukan di tahun 2015 menyatakan bahwa hanya 26% transformasi digital dinyatakan berhasil. Faktor fundamental seperti digital strategy roadmap dan perancanaan infrastruktur juga menjadi aspek penting dalam transformasi digital.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: