Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Ketatnya Persaingan Memperebutkan Kursi di Kampus Negeri

Begini Ketatnya Persaingan Memperebutkan Kursi di Kampus Negeri Kredit Foto: Ugm.ac.id
Warta Ekonomi, Jakarta -

Program Studi Farmasi di Universitas Syiah Kuala dan Manajemen di Universitas Negeri Jakarta menjadi program studi yang tingkat keketatan persaingannya paling tinggi pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2018.

"Untuk kelompok sain dan teknologi, farmasi pada Universitas Syiah Kuala menjadi yang paling tinggi keketatan persaingannya dengan persentase 0,931 dan untuk kelompok soshum, yakni manajemen Universitas Negei Jakarta dengan persentase 0,402," ujar Ketua Panitia Pusat SNMPTN 2018 Ravik Karsidi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/4/2018).

Untuk kelompok saintek, prodi lainnya yang termasuk ke dalam 10 besar yang kompetisinya ketat adalah pendidikan teknik informatika di Universitas Negeri Yogyakarta, teknik informatika Universitas Padjajaran, aktuaria di Universitas Indonesia, ilmu gizi di Universitas Jenderal Soedirman, farmasi di Universitas Sebelas Maret, teknik informatika di Universitas Hasanuddin, farmasi di Universitas Diponegoro, psikologi di Universitas Sebelas Maret, dan teknik informatika di Universitas Negeri Semarang.

Selanjutnya, untuk kategori soshum yang termasuk 10 besar lainnya adalah ilmu komunikasi di Universitas Negeri Jakarta, Manajemen di Univesitas Negeri Yogyakarta, akuntansi di Universitas Negeri Jakarta, akuntansi di Universitas Negeri Yogyakarta, pendidikan bahasa Inggris di Universitas Negeri Jakarta, manajemen di Universitas Sebelas Maret, manajemen di Universitas Gadjah Mada, sastra Inggris di Universitas Negeri Jakarta, dan pariwisata di Universitas Gadjah Mada.

Sebanyak 110.946 siswa dinyatakan lulus SNMPTN di 85 kampus negeri. Jumlah tersebut merupakan hasil seleksi yang dilakukan oleh panitia pusat dari jumlah pendaftar yang mencapai 586.155 siswa.

Pengumuman SNMPTN sendiri sudah bisa diakses pada Selasa (17/4) mulai pukul 17.00 WIB melalui laman pengumuman.snmptn.ac.id Peserta cukup memasukkan nomor pendaftaran dan tanggal lahir kemudian menekan tombol "lihat hasil seleksi".

Jumlah siswa yang diterima per provinsi yang diterima, yakni Jawa Timur (14.518), Jawa Barat (11.519), Jawa Tengah (9.204), Sumatera Utara (8.079), Aceh (5.282), Sulawesi Selatan (5.168), Sumatera Barat (4.545), DKI Jakarta (4.025), Sulawesi Tenggara (3.734), dan Riau.

Sementara 10 besar siswa yang diterima per PTN adalah Universitas Brawijaya (3.341), Universitas Haluoleo (3.046), Universitas Diponegoro (2.929), Universitas Pendidikan Indonesia (2.563), Universitas Negeri Padang (2.476), Universitas Hasanuddin (2.466), Universitas Tadulako (2.374), Institut Teknologi Bandung (2.359), Universitas Negeri Malang (2.356), dan Universitas Jember (2.325).

Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Intan Ahmad mengatakan pemerintah mengalokasikan kuota sebanyak 30 persen untuk seleksi masuk menggunakan jalur rapor dan prestasi tersebut.

"Kami mengalokasikan sekitar 30 persen untuk jalur SNMPTN ini. Kalau kita lihat, jumlah mahasiswa baru setiap tahunnya sekitar 1,3 hingga 1,4 juta mahasiswa," kata Intan.

Intan menambahkan farmasi banyak dipilih siswa dikarenakan melihat tren kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin membaik.

"Kalau kita lihat untuk farmasi di Universitas Syiah Kuala itu, dari 100 yang melamar tidak sampai satu yang diterima. Persaingannya ketat sekali," ucap Intan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: