Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Revitalisasi Danau Tempe Lahirkan 36 Pulau Baru

Revitalisasi Danau Tempe Lahirkan 36 Pulau Baru Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Wajo -

Penjabat Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono, mengapresiasi langkah revitalisasi Danau Tempe yang dapat memberi banyak manfaat untuk masyarakat. Terlebih, revitalisasi Danau Tempe diproyeksikan akan melahirkan atau menciptakan 36 pulau baru. 

"Revitalisasi Danau Tempe akan banyak manfaatnya. Inilah salah satu kunci sukses mensejahterakan masyarakat, terutama untuk mata pencaharian mereka," kata Sumarsono, Jumat (11/5/2018). 

Sumarsono sendiri telah meninjau perkembangan revitalisasi Danau Tempe, Rabu (9/5) lalu. Ia mengungkapkan teknik pengerjaannya dilakukan dengan pengerukan. Dimana hasilnya itu akan ditimbun untuk membuat pulau-pulau kecil di sekitar danau.

"Tekniknya adalah pengerukan yang dulu hanya 50 cm, kelihatan sekali yang belum dikeruk dan yang sudah dikeruk. Yang sudah dikeruk sekitar 2,5 meter, ini tanahnya dinaikkan dan kemana-mana tanah yang dikeruk itulah yang menjadi pulau-pulau," urainya. 

Ia mengungkapkan akan dibuat sebanyak 36 pulau. Baru rampung satu, sebelas sudah berjalan pengerjaannya. Ditarget, seluruhnya selesai pada 2019 mendatang 

”Dan yang menjadi pekerjaan rumah buat pemerintah daerah, karena ini digarap oleh Kementerian PU melalui Balai Besar Sungai. Instansi pusat yang ada daerah, maka pemda terlibat," ujarnya. 

Menurut Sumarsono, ada beberapa tugas pemerintah daerah atau pemda. Untuk Bupati Wajo, tiga pulau yang telah ada akan diberi nama lengkap dengan detail tata ruang. Namun, karena ini menyangkut tiga daerah yakni Wajo, Soppeng dan Sidrap, maka pengaturan pemanfaatannya diatur oleh pemerintah provinsi secara umum.

"Revitalisasi inikan menyangkut tiga daerah, harus ada keseragaman dan keterkaitan masing-masing. Jangan ada yang jalan sendiri-sendiri. Pemprov akan mengatur secara umum nantinya, itu posisinya," jelas Sumarsono.

Sementara untuk tata ruangnya, Sumarsono menyerahkan kepada pemda masing-masing, sedangkan tata ruang wilayahnya akan menyesuaikan. Namun yang harus menjadi catatan adalah, detail pemanfatannya nanti harus diawasi dengan sangat ketat. 

"Harus benar-benar terseleksi, apa saja yang akan termanfaatkan di sana. Bisa buat konservasi, atau untuk pemberdayaan ekonomi, masyarakat bisa menanam disana," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: