Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aset Abu Tours, Satu per Satu 'Dipreteli'

Aset Abu Tours, Satu per Satu 'Dipreteli' Kredit Foto: Antara/Abriawan Abhe
Warta Ekonomi, Makassar -

Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan akan kembali menyita aset-aset milik Chief Executive Officer (CEO) Abu Tours Hamzah Mamba (35) seperti motor mewah Harley Davidson yang sekarang terlacak di Surabaya, Jawa Timur.

"Untuk aset tersangka, anggota sudah berhasil lagi melacak jejaknya seperti motor Harley Davidson yang sekarang ada di Surabaya. Secepatnya, motor ini akan disita," jelas Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani di Makassar, Rabu (16/5/2018).

Ia mengatakan, penyitaan semua aset-aset milik tersangka ini akan dilakukan oleh anggota Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulsel mengingat banyaknya korbannya. Penyidik sendiri telah memperbaharui jumlah korban calon jamaah umrah yang tidak diberangkatkan itu dari data awal 86.720 orang, kini berkembang menjadi 96.601 jamaah.

"Semua aset-asetnya akan disita dan nantinya aset-aset ini akan dilelang supaya bisa diupayakan pengembalian atau pemberangkatan korban-korbannya," katanya.

Dicky mengatakan jika penelusuran semua aset baik berupa harta bergerak maupun yang tidak bergerak dilakukan anggota secara maraton dan hasilnya di beberapa daerah di Indonesia telah ada aset yang disita. Beberapa penyitaan yang terakhir dilakukan oleh anggota yakni dua unit rumah mewah milik CEO Abu Tours, Hamzah Mamba (35) di wilayah Depok, Jawa Barat.

Kemudian, penyitaan rumah mewah seharga Rp7 miliar serta satu unit mobil Toyota Vellfire seharga Rp1,2 miliar itu dilakukan di Jalan Bukit Cinere, Perumahan Kartika Residence Blok A Nomor 7 Kelurahan Cinere, Depok Sehari setelahnya, atau Kamis (5/4), penyidik Fiskal, Moneter dan Devisa (Fismondev) Ditreskrimsus Polda Sulsel ini juga melakukan penyitaan kantor di daerah Depok, Jawa Barat.

"Untuk cabang Abu Tours sendiri yang kita ketahui itu ada di 15 provinsi dan otomatis asetnya juga berada di 15 provinsi itu. Penelusuran aset ini juga kita lakukan ke daerah lainnya agar memudahkan penyidik," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: