Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Karena Virus, Harga Ayam Potong di Balikpapan Naik Tinggi

Karena Virus, Harga Ayam Potong di Balikpapan Naik Tinggi Pedagang menata daging ayam potong yang telah naik harganya di pasar induk Manonda, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (10/12). Pemerintah pusat menginstruksikan kepada pemerintah daerah agar mengaktifkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk melakukan pemantauan sekaligus pengendalian harga menjelang hari raya Natal dan tahun Baru 2018. | Kredit Foto: Antara/Basri Marzuki
Warta Ekonomi, Balikpapan -

Serangan virus IBH (inklusi body hepatitis) menyerang ayam di Kaltim menyebabkan terjadinya kenaikan harga ayam potong pada awal puasa. Harga ayam ukuran 1,5 kg yang biasanya dijual Rp35 ribu menjadi Rp48 ribu, sedangkan Ayam ukuran 2 kg dijual Rp60 ribu padahal biasanya hanya Rp50 ribu.

Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Balikpapan Yosmianto mengakui adanya virus tersebut menyebabkan harga ayam dan telur meningkat.

“Dia bisa mengkerdilkan ayam bisa juga menyebabkan kematian, bisa sampai 10% lah kematiannya. Naiknya harga karena pasokannya berkurang, salah satunya ada penyakit ini, selain harga pakan yang ikut diolar naik,” jelasnya, Kamis (17/5/2018).

Saat ini ada tim dari Pusat yang turun dan akan menangani penyakit yang menyerang ayam di Kaltim. “Lagi di cek penyakitnya, lagi dari pusat masih turun,” katanya.

Selama ini, rata-rata ayam potong Balikpapan dipasok dari peternak di sekitar Balikpapan maupun Kabupaten Kutai Kertanegera dengan stok per hari stoknya sekitar 30 ribu.

“Ayam rata-rata 30 ribu ekor stok ayam setiap hari, makanya pasokan di kirim ke pasar berkurang. Jadi otomatis naik harga,” tandasnya.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: