Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menhub: KA Bandara Minangkabau Kurangi Kepadatan Kendaraan

Menhub: KA Bandara Minangkabau Kurangi Kepadatan Kendaraan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri) mendapat penjelasan dari Direktur Utama PT. Angkasa Pura II Muhammad Awaludin (tengah) saat melakukan sidak di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (13/5). PT. Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta meningkatkan status pengamanan Bandara Soetta dengan menambah personil gabungan dari Polisi, TNI dan Avsec setelah keluarnya status siaga 1 untuk objek vital yang ada di Indonesia pasca ledakan bom di Surabaya. | Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Warta Ekonomi, Padang -

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan keberadaan kereta api Bandar Udara Internasional Minangkabau (BIM) dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan kendaraan bermotor dari Padang dan sejumlah kota ke bandara.

"Pemerintah ingin memberikan angkutan massal alternatif bagi penumpang lanjutan pesawat pesawat, dengan menyiapkan kereta api yang aman dan handal," kata Menhub Budi Karya di Padang, Senin (21/5/2018).

Menurut menhub, pembangunan kereta itu merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat dari dan ke bandara, mewujudkan integritas antarmoda angkutan publik sehingga tercipta prasarana dan sarana transportasi kereta nyaman.

Kereta Api Bandara Internasional Minangkabau (BIM) bernama Minangkabau Ekspress mulai beroperasi pada 1 Mei 2018. Tiga hari pertama diberikan layanan gratis kepada masyarakat.

Setelah itu PT KAI menerapkan tarif resmi Rp5.000 untuk Padang-Tabing, Padang-Duku dan Tabing-Duku. Kemudian tarif Rp10.000 untuk Padang-BIM, Tabing-BIM dan Duku-BIM.

Masyarakat bisa memanfaatkan empat stasiun pemberhentian, yakni Stasiun Padang, Tabing, Duku dan Stasiun BIM.

Satu trainset Kereta Minangkabau Ekspres terdiri dari empat kereta berkapasitas 393 penumpang duduk dan berdiri.

Manfaat mengatasi kemacetan wilayah kota dan sebagai alternatif moda transportasi bandara internasional Minangkabau-Kota Padang yang memiliki kapasitas angkut yang besar (massal) , cepat, hemat energi, serta ramah lingkungan.

Waktu tempuh menggunakan moda transportasi kereta api kebih bisa diprediksi, karena jadwal keberangkatan dan kedatangan sudah terjadwal.

Tarif Padang--BIM Rp10.000 per penumpang, Padang-Duku Rp5.000, dan Padang-Tabing Rp5.000.

Rute BIM, Duku, Tabing, Padang selama 35 menit dengan frekuensi 10 kereta api per hari.

Dari BIM paling pagi jam 7.40, 9.45, 12.10, 14.45, dan 17.55. Dari Padang ke BIM jam 6.15, 8.35, 11.10, 13.20, dan 16.20.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: