Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Sebut Hingga April Inflasi Jabar Capai 1,45%

BI Sebut Hingga April Inflasi Jabar Capai 1,45% Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Memasuki bulan suci Ramadan dan Idul Fitri, harga bahan makanan terpantau meningkat. Kantor Perwakilan (KpW) Bank Indonesia Jawa Barat mencatat sampai dengan bulan April 2018 inflasi Jawa Barat sebesar -0,04% (mtm) atau secara kumulatif Januari hingga April, inflasi Jawa Barat sudah mencapai 1,45% (ytd) dari target 3,5% ± 1. 

Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi KpW BI Jabar Ismet Inono mengatakan selama 4 tahun terakhir, komoditas yang menyumbang inflasi pada bulan suci Ramadan dan Idul Fitri antara lain daging ayam ras, bawang putih, bawang merah, telur ayam ras, beras, tarif angkutan, tarif kereta dan bahan bakar rumah tangga. 

Untuk mengantisipasi adanya lonjakan harga yang ekstrim dan berpengaruh terhadap inflasi, terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan, antara lain; Operasi Pasar Murah, Pengamanan Stok oleh Bulog, Pengawasan penerapan tarif batas atas dan bawah di terminal dan agen dan melibatkan Forum Ulama.

"Selain itu dilakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai belanja secukupnya sesuai kebutuhan," katanya kepada wartawan di Bandung, Selasa (22/5/2018).

Sementara itu, persiapan KPw Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat untuk ketersediaan uang kas dalam menghadapi periode Ramadan dan Lebaran 1439 Hijrian tahun 2018, antara lain, pada bulan Maret 2018 KPw Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat telah meminta seluruh Perbankan untuk menghitung kebutuhan uang selama periode Ramadhan dan Lebaran 1439 H/ Tahun 2018. 

"Menghitung kembali proyeksi kebutuhan Perbankan tersebut dan melakukan rekapitulasi jumlah keseluruhan kebutuhan Perbankan yang telah disampaikan," ujarnya.

Ismet menambahkan BI juga melakukan koordinasi dengan KPBI dan KPwDN di bawah koordinasi KPw Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat untuk menambah persediaan kas di KPw Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat.

Seperti diketahui, proyeksi kebutuhan Ramadhan tahun 2018 berjumlah Rp.11,92 Triliun. Proyeksi kebutuhan ini meningkat sebesar Rp 440 miliar atau 3,8%,dibandingkan realisasi pemenuhan kebutuhan Ramadhan tahun sebelumnya pada 2017sebesar Rp11,48 Triliun. 

"Bank Indonesia akan memenuhi sesuai dengan yang diperlukan oelh perbankan dan masyarakat," katanya.

Adapun, langkah-langkah strategis dalam penanganan uang palsu, KPw BI Jabar telah bekerjasama dengan Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan untuk menanggulangi pemalsuan uang. Selain itu KPw BI Jabar terus melakukan edukasi secara intensif baik di perkotaan maupun di desa-desa untuk memberikan informasi terkait ciri-ciri keaslian uang Rupiah. 

Sehubungan dengan pelaksanaan PILKADA Serentak dilakukan penambahan kegiatan Edukasi Keaslian Uang Rupiah di 16 Daerah Kota/Kab, sehingga kegiatan sosialisasi direncanakan menjadi 83 kali mengingat selama PILKADA Jabar ditengarai Upal (uang palsu) meningkat.

"Program kerja Edukasi Keaslian Uang Rupiah KPw BI Provinsi Jawa Barat direncanakan sebanyak 48 kali, bekerjasama dengan pihak kecamatan di wilayah Kab/Kota," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: