Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hari Kedua Lebaran, Liburan atau Ziarah? (II)

Hari Kedua Lebaran, Liburan atau Ziarah? (II) Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Selanjutnya, TMII juga menerapkan zona parkir kendaraan untuk mengatasi penumpukan maupun kemacetan. Zona-zona tersebut adalah zona depan di bagian Utara dan Selatan TMII, seperti di Puri Caping Gunung dan unit rekreasi Snowbay; zona tengah di Museum Keprajuritan, Gedung Informasi, Teater Tanah Airku, Dunia Antariksa, dan sekitar kanan kiri anjungan daerah; zona belakang di Taman Burung, Taman Budaya Tionghoa, dan Gedung Iptek.

"Kantung parkir yang terletak di zona belakang cukup besar dan mampu menampung banyak kendaraan roda empat maupun roda dua," kata Koordinator Unit Kerja Badan Pengelolaan TMII Diyono.

Sejumlah wahana yang dipenuhi pengunjung, antara lain, kereta gantung, Istana Anak, Keong Mas, Taman Burung, "Snow Bay", dan anjungan daerah. Masyarakat juga menggelar tikar di taman-taman TMII untuk menyantap makanan.

Selanjutnya, di Taman Margasatwa Ragunan, hingga pukul 13.00 WIB pada H 2 Lebaran 2018 sudah ada lebih dari 77.000 pengunjung mendatangi tempat wisata tersebut.

Selama liburan Idulfitri 1438 Hijriah yang berlangsung 10 hari, sejak Jumat (15/6) hingga Minggu (24/6), pengelola Taman Margasatwa Ragunan menargetkan jumlah pengunjung mencapai 800.000 orang.

Sementara itu, di kawasan wisata Setu Babakan, pengunjung juga dapat belajar budaya Betawi.

Iqbal, pengunjung objek wisata itu, mengaku baru kali pertama ke Setu Babakan. Ia pun berharap agar museum mengenai budaya Betawi dapat diperbesar agar dapat menampung lebih banyak pengunjung.

"Saya mau lihat budaya Betawi," kata Iqbal, pria keturunan Betawi dan Sulawesi itu.

Terdapat sejumlah titik yang bisa dimanfaatkan pengunjung, di antaranya museum, panggung seni, dan hiburan wisata air, serta sepanjang jalan yang dijajakan penganan dan minuman khas Betawi, seperti kerak telor, bir pletok, dan es selendang mayang.

Ziarah Selain berlibur, masyarakat juga berziarah pada hari kedua Lebaran 2018. Salah satu pemakaman yang menjadi sasaran ziarah di Jakarta adalah Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat yang dipadati lebih dari 10.000 peziarah sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas di Jalan Penjernihan dan Jalan K.H. Mas Mansyur.

Kemacetan di pintu masuk TPU seluas 16,2 hektare itu sudah terjadi sejak pukul 09.00 WIB.

"Hari ini perkiraan sudah melebihi 10.000 pengunjung, dan puncak waktunya biasanya siang ini pukul 12.00 WIB. Akibat padat, mobil tidak bisa parkir di dalam, tetapi di luar, hanya motor yang di dalam," kata Dairi, petugas keamanan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berjaga di TPU tersebut sejak hari pertama Lebaran.

Berdasarkan pantauan di lapangan, banyaknya mobil yang parkir di bahu Jalan Penjernihan menyebabkan kemacetan di persimpangan Penjernihan dan Jalan K.H. Mas Mansyur, Jakarta.

Dengan banyaknya peziarah, jumlah petugas keamanan yang berjaga pun ditambah menjadi tujuh orang setiap hari di dua pos pintu masuk, yaitu di Jalan Penjernihan dan Jalan K.H. Mas Mansyur.

Penjual kembang dan air mawar di TPU itu pun mendapatkan peningkatan laba penjualan dari hari-hari biasa.

Arsyad, yang sudah 50 tahun berjualan di sekitar TPU Karet Bivak, mengaku memperoleh keuntungan bersih mencapai Rp500 ribu dari penjualan kembang dan air mawar pada hari pertama Lebaran, Jumat (15/6).

"Pada hari biasa, kadang yang datang kurang dari 10 peziarah. Itu pun mereka belum tentu membeli kembang dari saya. Padahal, modal untuk membeli kembang itu besar. Jika kembang tidak laku, ya, busuk dan harus saya buang, jadinya rugi," ujarnya.

Namun, menurut pedagang kembang lainnya, kenaikan keuntungan memang terjadi meski tidak signifkan. Selain itu, jumlah peziarah yang datang pun tidak seramai Lebaran tahun lalu.

Edison, pedagang kembang yang sudah berjualan sejak 2012, mengatakan bahwa jumlah peziarah pada hari pertama Lebaran 2018 tidak sebanyak pada hari pertama Lebaran tahun lalu.

Hal itu, menurut dia, disebabkan periode liburan Lebaran tahun ini yang jauh lebih panjang daripada pada masa libur tahun lalu sehingga warga DKI Jakarta banyak yang berlibur ke luar kota.

"Kemarin, sih, untungnya Rp300 ribu, tidak lebih besar dibandingkan tahun lalu," kata Edison.

Edison juga mengaku heran dengan peziarah yang datang dengan mobil mewah namun tetap menawar harga kembang. Padahal, harga kembang tidak dinaikkan atau sama dengan hari-hari biasa. Satu paket kembang hanya dijual Rp5.000.

"Memang jumlahnya meningkat, yang datang juga orang-orang kaya kalau di Karet Bivak, mobilnya mewah-mewah, tetapi mereka juga nawar harganya sadis. Ya, saya untungnya segitu-gitu aja," ujar Edison.

TPU Karet Bivak dikenal sebagai tempat peristirahatan terakhir tokoh-tokoh ternama, sebut saja pahlawan nasional, seperti pahlawan Mohammad Hoesni Thamrin, istri Proklamator Kemerdekaan RI Fatmawati, pegiat perfilman nasional Usmar Ismail, hingga penceramah kondang Ustaz Jeffry Al Buchori. Selesai (Penulis, Desca Lidya Natalia).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: