Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, kembali menyentil para perusahaan startup yang memiliki valuasi lebih dari US$1 miliar atau biasa disebut startup Unicorn seperti Go-Jek, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka, untuk masuk ke pasar modal.
Rudiantara kembali meminta para startup Unicorn melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di BEI.
"Saya berharap Unicorn-Unicorn masuk ke Bursa Efek Indonesia. Hanya masalah waktu dan masalah size daripada offering-nya," ujarnya saat memberi sambutan pada pencatatan saham perdana PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) yang merupakan perusahaan jasa teknologi informasi, digital, dan telekomunikasi, di Jakarta, Kamis (12/7/2018).
Meski begitu, sekali lagi ia menyampaikan harapannya agar para perusahaan Unicorn bisa memberi kesempatan pada masyarakat untuk menjadi dari perusahaan. Akan tetapi, ia menegaskan bahwa memang keputusan untuk IPO kembali lagi kepada perusahaan yang bersangkutan.
"Kami (Pemerintah) serta BEI hanya sebatas mendorong dan memfasilitasi agar startup Unicorn bisa menjadi anggota di pasar modal. Karena masuk ke bursa adalah keputusan bisnis, bukan pemerintah yang minta. Tapi, direksi Bursa saat ini meski baru, namun progresnya bagus," tegas Rudiantara.
Dalam kesempatan tersebut, ia pun mengapresiasi langkah NFC Indonesia melaksanakan IPO meski belum memiliki aset yang setara dengan para Unicorn.
"Walaupun mereka belum Unicorn, tapi ada keberanian masuk ke bursa di Indonesia," ucapnya.
Saat ini memang ada perusahaan teknologi yang telah tercatat di pasar modal sebelum PT NFC Indonesia Tbk (NFCX), yakni PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) dan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: