Menanggapi gempa bumi yang melanda Nusa Tenggara Barat, TBIG mengirimkan tim misi kemanusiaan bekerja sama dengan Yayasan Filantra untuk membantu korban gempa di empat wilayah di kecamatan Sembalun, Lombok Timur. Wilayah tersebut adalah Desa Sajang, Sambikelen, Sembalun Timur, Madayin dan Blanting di kecamatan Sambelia, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Bantuan yang diberikan oleh TBIG berupa beras, telur dan makanan siap saji.
Lombok baru-baru ini diguncang dua gempa besar yang terjadi pada tanggal 29 Juli dan 5 Agustus 2018, masing-masing berkekuatan 6,4 dan 7 skala richter yang menyebabkan 102 orang meninggal dunia, ratusan lainnya orang luka-luka, serta memaksa 5.000 orang mengungsi ke tempat-tempat penampungan yang disediakan pemerintah dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat.
Chief of Business Support Officer PT Tower Bersama Infrastructure Tbk., Lie Si An, menjelaskan bantuan yang diberikan berupa bantuan pangan yang sangat dibutuhkan oleh pengungsi di penampungan.
“Dari hasil pemantauan tim di lapangan, para pengungsi membutuhkan bantuan makanan. Kita utamakan bantuan makanan pokok untuk membantu korban yang mengungsi ke penampungan,” jelasnya seraya menjelaskan bahwa penyaluran bantuan akan difokuskan ke tempat-tempat penampungan yang didirikan oleh pemerintah maupun atas swadaya masyarakat.
Lebih jauh, Lie Si An menjelaskan bahwa pihaknya juga berencana memberikan bantuan untuk perbaikan fasilitas umum di wilayah bencana. Tim survey yang terdiri dari tim CSR, Regional Office TBIG Bali Nusa Tenggara, dengan dibantu tim relawan Yayasan Filantra telah melakukan identifikasi titik-titik bencana yang perlu mendapat perhatian khusus.
“Pada tahap recovery, bantuan akan difokuskan untuk membantu masyarakat memperbaiki fasilitas umum seperti masjid dan sekolah,” jelas Lie Si An.
Presiden Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk., Herman Setya Budi, menambahkan bahwa selain kegiatan kemanusiaan penanganan pasca bencana, CSR TBIG juga menjalankan aktivitas tanggung jawab sosial yang berkesinambungan, terukur dan terprogram.
“Manajemen sangat menekankan pentingnya implementasi CSR yang sustainable dan memiliki akuntabilitas yang baik. Kami juga memperhatikan target-target yang ada dalam agenda Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan oleh PBB dan program Nawa Cita pemerintah Indonesia,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: