Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produsen Sawit Harus Rajin Main Medsos

Produsen Sawit Harus Rajin Main Medsos Petani memindahkan buah kelapa sawit yang baru dipanen, di Padangpariaman, Sumatera Barat, Senin (16/7). Data BPS Sumbar, harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di propinsi itu merosot dari Rp1.500 per kilogram kini menjadi Rp800 per kilogram, sehingga mempengaruhi nilai ekspor Sumbar sepanjang Juni 2018 yang mencapai 108,19 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau turun 11,48 persen dibandingkan Mei yang mencapai 122,22 juta dolar AS. | Kredit Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Warta Ekonomi, Nusa Dua, Bali -

Produsen kelapa sawit Indonesia harus mulai memanfaatkan media sosial (teknologi digital) untuk langsung berhubungan dengan para konsumen. Kampanye-kampanye mengenai sawit sudah mulai menyasar ke pengguna akhir kelapa sawit.

Komunikasi ini seharusnya dapat dilakukan juga untuk mengedukasi pasar di luar negeri, baik di Eropa dan Amerika Serikat yang gencar melakukan kampanye negatif soal kelapa sawit Indonesia.

"Strategi produsen sawit kita harus bisa masuk langsung ke konsumen mereka," kata Pengamat Ekonomi Politik Internasional, Dinna Wisnu saat bertemu dengan media, Rabu (31/10/2018), di Nusa Dua, Bali.

Menurut Dinna, produsen sawit Indonesia dapat memanfaatkan teknologi digital untuk merambah ke konsumen langsung. Pendekatan ini langsung people to people tanpa harus terhambat dengan lobi-lobi antara perusahaan dengan pemerintah, maupun pemerintah dengan pemerintah.

Langkah ini dapat menjadi terobosan komunikasi untuk mengurai kampanye-kampanye miring yang sudah meresap pada konsumen. Langkah ini pula dapat menjadi alternatif komunikasi yang selama ini menggunakan banyak pendekatan antarpebisnis dengan pemerintah, maupun pemerintah dengan pemerintah. Lobi-lobi tersebut memakan waktu yang lama dan prosedur yang panjang. 

Peluang pasar kelapa sawit Indonesia masih sangat besar di luar negeri. Kebutuhan minyak nabati di dunia akan terus meningkat seiring pertumbuhan populasi penduduk di dunia. Selain pasar ekspor tradisional di Uni Eropa, India, China, Pakistan, dan Amerika Serikat. Indonesia memiliki peluang di pasar-pasar baru, seperti Rusia dan Asia Selatan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Arif Hatta
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: