Ada ratusan pengembang game di tanah air. Namun sayang banyaknya jumlah pengembang game, belum mampu menguasai pasar setidaknya untuk pasar dalam negeri.
Hari Sungkari, Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengatakan, sebetulnya pengembang game Indonesia memiliki daya saing jika dibandingkan dengan pengembang asal luar negeri.
"Problemnya sekarang apa yang dihasilkan sekolah ada jarak dengan kebutuhan industri," kata Deputi Infrastuktur Bekraf Hari Sungkari saat di acara Bekraf Game Prime 2018, Sabtu (16/2/2019).
Baca Juga: Bicara Developer, Indonesia Miliki Ratusan Pengembang Game
Menurut Hari, kontribusi pengembang lokal terhadap industri game Indonesia hanya 5 persen pada 2017, jumlahnya turun dari 2016 yang sebesar 9,5 persen. Itu terjadi karena ukuran pasar membesar, namun, jumlah pengembang tidak bertambah.
Untuk mendorong pertumbuhan pengembang game, Bekraf menggelar acara yang ditujukan untuk pengembang, yaitu Developer Day. Hari berharap dalam tiga tahun mendatang, kontribusi pengembang terhadap industri game dapat menjadi 10 persen.
Sementara Ketua Asosiasi Game Indonesia, Narenda Wicaksono menyatakan dari segi kualitas, pengembang lokal memiliki kemampuan yang baik untuk bersaing. Dari segi jumlah menurutnya masih kurang, jadi perlu diperbanyak.
Baca Juga: Bekraf Prioritaskan Industri Game, Berapa Gaji Developer?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Kumairoh