PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) pada tahun 2018 meraih dana sebesar Rp106,74 triliun dari hasil penjualan rokok Sampoerna A, Marlboro, U Mild, Dji Sam Soe dan Sampoerna Hijau. Angka tersebut tumbuh 7,72% dari penjualan tahun 2017 Rp99,09 triliun.
Dalam laporan keuangan yang diterbitkan perseroan, penjualan tertinggi diperoleh dari hasil penjualan rokok kretek mesin senilai Rp74,29 triliun melonjak 12.01% dari Rp66,32 triliun. Kemudian rokok kretek tangan Rp20,60 triliun naik 5,15% dari Rp19,59 triliun.
Namun, penjualan rokok putih mesin perusahaan yang tergabung dalam Philip Morris International Inc ini turun 9,91% menjadi Rp10,90 triliun dari Rp12,1 triliun. Penjualan ekspor melorot tajam hingga 38,88% menjadi Rp408 miliar dari Rp667,59 miliar.
Baca Juga: Dari Jualan Rokok, HM Sampoerna Untung Rp6,11 Triliun
Tercatat, beban pokok perseroan di tahun 2018 sebesar Rp81,25 triliun naik dari Rp74,87 triliun di 2017.
Dari angka tersebut keuntungan atau laba bersih yang dihasilkan perusahaan selama satu tahun mencapai Rp13,53 triliun naik 6,78% dari Rp12,67 triliun.
Anak usaha PT Philip Morris ini memiliki kas dan setara kas Rp15,51 triliun meroket dari Rp7,5 triliun. Terlihat jika deposito berjangka perseroan naik hingga dari dua kali lipat dari Rp5,79 triliun di 2017 menjadi Rp13,28 triliun.
Adapun, nilai liabilitas per akhir Desember Rp11,24 triliun, yang terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp8,79 triliun lalu liabilitas jangka panjang Rp2,45 triliun. Sementara total ekuitas Rp35,35 triliun menanjak dari Rp34,11 triliun. Sehingga, total aset perusahaan di 31 Desember 2018 Rp46,6 triliun naik dari Rp43,14 triliun di 31 Desember 2017.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri