Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Era Jokowi, Bertani Lebih Mudah dan Menguntungkan

Era Jokowi, Bertani Lebih Mudah dan Menguntungkan Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Winarno Tohir mengatakan menjalani aktifitas pertanian kini lebih mudah dan menguntungkan.

Mewakili petani, Winarno menyampaikan manfaat dukungan Pemerintah selama Pemerintahan Joko Widodo, begitu terasa dan tepat sasaran. 

"Pertama dari penyediaan air berupa bendungan-bendungan berjumlah 65 buah. Ada yang sudah selesai ada yg belum," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (23/3/2019).

Lanjutnya, ia menambahkan untuk sistem irigasi pemerintah membantu memperbaiki saluran air yang rusak, membuatkan embung-Embung (waduk kecil). Karena selama ini lahan pertanian tidak sepenuhnya mendapat pengairan yg ideal. 

"Embung yang jumlahnya bisa mencapai 30 ribu di seluruh Indonesia ini dibuatkan untuk menghadapi Elnino. Jumlah ini bisa mengairi lahan Pertanian hingga 4 (empat) juta hektar (ha)," rincinya. 

Sejak 2015 petani juga mendapatkan bantuan berupa subsidi benih. Untuk meningkatkan indeks pertanaman dibantu dengan mekanisasi pertanian dari yang kecil hingga yang besar. Termasuk dryer (mesin pengering) bagi petani jagung. Jumlahnya mencapai puluhan ribu. Winarno mengakui belum semua kelompok tani mendapatkan bantuan dalam bentuk alat mesin pertanian (Alsintan) ini. Tak dipungkiri bantuan ini efektif menekan biaya tenaga kerja. 

"Termasuk juga mesin panen. Potensi kehilangan saat panen saat ini berhasil diturunkan menjadi 3-4% saja. Ke depannya kita targetkan 2-3%. Bahkan seperti di Jepang, 1-2%saja. Kita optimalkan dioperatornya nanti diberi pelatihan dan pembekalan lagi," jelas Winarno. 

Baca Juga: Mentan Lepas Ekspor 84 Ton Hortikultura Petani Bandung ke Singapura

Ia menggambarkan, dulu saat panen masih menggunakan cara tradisional menggunakan arit, kehilangan saat panen mencapai 10% disebabkan rontok. Berapa persen yang terselamatkan setelah adanya bantuan mekanisasi bisa dengan mudah dihitung. Dan menurutnya ini menjadi keutungan langsung bagi petani.

"Untuk menghadapi Elnino tahun ini, kita juga InsyaaALLAH lebih siap dengan bantuan perbaikan irigasi dan embung tadi. Harapannya Elnino di 2019 ini tdk terlalu berdampak pada pertanian. Demikian juga keterangan yang kami dapat dari BMKG," tambahnya optimis. 

Resiko bertani kini juga relatif lebih kecil setelah ada bantuan asuransi pertanian. Saat ini memang baru sebatas petani padi dan ternak. Ke depan ia mendapat kepastian juga akan dilebarkan ke petani jagung dan komoditas lainnya. 

Baca Juga: Yes, Bulog Sulteng Siap Borong Beras Petani

"Manakala petani menghadapi resiko pertanaman ini berguna untuk meminimalisir kerugian. Dengan membayar Rp36 ribu saja, saat gagal panen hingga 70%mendapat penggantian Rp36 juta," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: