Adakan Pelatihan Mitra Pengemudi, Ini Topik yang Disiapkan Go-Jek
Go-Jek mengadakan dua jenis pelatihan dalam Bengkel Belajar Mitra (BBM) yang bertujuan memperkaya keterampilan mitra pengemudinya. Kedua pelatihan itu bertajuk Pengembangan Layanan Prima dan Pengembangan Layanan Kemampuan Diri.
Dalam rangkaian kegiatan Pengembangan Layanan Prima, mitra mendapatkan pelatihan bahasa Inggris, pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), pelatihan otomotif, dan pelatihan anti kekerasan seksual. Sementara, di Pengembangan Kemampuan Diri terdapat pelatihan wirausaha dan pengelolaan keuangan.
VP Transport Marketing Go-Jek, Monita Moerdani mengatakan, saat merancang topik tersebut Go-Jek benar-benar cari tahu, apa tantangan dan aspirasi dari mitra.
"Ternyata dari 645 mitra punya minat untuk cari penghasilan tambahan lewat hobi mereka. Itu yang kami coba bantu agar skillset mitra berkembang," ungkap Monita di Jakarta, Jumat (5/4/2019).
Baca Juga: Jamin Keselamatan Pengemudi dan Pengguna, Grab dan Go-Jek Siapkan Klaim Asuransi Hingga Rp50 Juta
Dengan mengangkat berbagai topik yang disesuaikan dengan aspirasi dan kebutuhan mitra pengemudi serta menggandeng pihak kredibel untuk mendukung pengembangan keterampilan, BBM diklaim sebagai pelatihan bersifat komprehensif di industri ride-hailing di Indonesia.
"Kebetulan waktu itu saya dapat pengalaman, ada korban laka lantas, cara penanganannya jadi tahu (karena ikut BBM). Luka minor yang saya tangani. Kalau luka berat saya langsung panggil tim ambulans Go-Jek lewat 119," cerita salah satu mitra pengemudi Go-Jek yang mengikuti pelatihan, Rano namanya.
Pelatihan itu diisi oleh narasumber ahli dari partner Go-Jek, yakni Siaga untuk pelatihan P3K dan Jouska untuk pengelolaan keuangan. CEO Siaga, Ivan Muliadi yang turut hadir di acara konferensi pers, Jumat (5/4/2019) membagikan sedikit materi pelatihan yang ia isi.
Laki-laki itu berujar, "Pertolongan pertama itu CPR untuk serangan jantung, karena angka kematian karena hal itu tinggi di dunia. Kemudian, mitra juga diajarkan cara melepaskan helm ketika ada korban kecelakaan yang tak sadar."
Dari sisi pengembangan diri, mitra pengemudi juga diajarkan untuk mengelola keuangan dengan baik oleh Jouska.
CO-CEO Jouska, Farah Dini mengatakan, pelatihan yang difokuskan meliputi arus kas harian mitra pengemudi.
"Arus kas itu penting. Apa yang bisa ditabung kalau cashflownya minus? Jadi harus susun kebutuhan pokok sebulan, kewajiban seperti cicilan. Jadi kalau spending sekian, harus punya pendapatan berapa supaya bisa menabung?" papar Dini kemudian.
Sejak Oktober 2018, GOJEK rutin melaksanakan BBM tiap bulannya dan menghasilkan kontribusi positif terhadap mitra dan konsumen. Ada lebih dari 1.000 mitra di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar yang bisa menambah kemampuan diri mereka sekaligus lebih banyak konsumen yang merasakan pelayanan prima dari mitra driver Go-Jek.
Selain itu, Go-Jek berencana menghadirkan BBM di seluruh Indonesia secara bertahap dengan mengembangkan topik sehingga mampu menjawab tantangan yang dihadapi mitra dan konsumen. Go-Jek juga mengundang para pakar pengetahuan untuk berkolaborasi dan bersama-sama memberikan dampak sosial yang lebih besar lagi ke mitranya di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: