Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Gali Potensi Pembuatan Souvenir Limbah Kayu Mangrove

Pertamina Gali Potensi Pembuatan Souvenir Limbah Kayu Mangrove Cecep Supriyatna, Pjs. Region Manager Communication & CSR Pertamina Region Kalimantan | Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Balikpapan -

Guna mengembangkan kemampuan masyarakat sekitar mangrove Margomulyo, Balikpapan Barat,  Pertamina memberikan pelatihan pemanfaatan limbah kayu mangrove dengan membuat kerajinan. 

Tidak hanya bertujuan mengembangkan tanaman mangrove itu sendiri, Pertamina juga berupaya untuk mengembangkan masyarakat sekitar kawasan mangrove Margomulyo  melalui pelatihan pembuatan kerajinan yang berbahan baku dari limbah kayu pohon mangrove.

Pjs. Region Manager Communication & CSR Pertamina Region Kalimantan, Cecep Supriyatna, mengatakan pelatihan pembuatan kerajinan menggunakan limbah kayu mangrove ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam menjalankan program tanggjung jawab sosial untuk masyarakat disekitarnya. 

Baca Juga: Pertamina Bakal Datangkan Pesawat Airbus A400, Buat Apa?

Pelatihan pembuatan kerajinan berbahan baku limbah mangrove ini sebagai upaya Pertamina dalam mendukung keberadaan Mangrove Center Margomulyo melalui pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan mangrove center.

Baca Juga: Selama 2018, Bank Sumut Kucurkan Rp1,58 M Dana CSR ke BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut

 “Diharapkan masyarakat semakin merasakan manfaat dengan keberadaan mangrove center dan menumbuhkan kesadaran untuk bersama-sama menjaga kelestarian kawasan mangrove center Margomulyo.” katanya dalam pembukaan pelatihan yang dilaksanakan pada Senin (22/4/2019). 

lanjut Cecep, selain untuk meningkatkan keterampilan masyarakat, pelatihan pembuatan kerajinan berbahan baku limbah kayu mangrove tersebut juga bertujuan membantu mengurangi sampah di kawasan mangrove Margomulyo.

"Karena bahan baku yang dimanfaatkan untuk pembuatan kerajinan berasal dari limbah kayu pohon mangrove yang patah atau mati secara alami," tuturnya. 

Rahdian Mahardika, Operation Head Terminal BBM Balikpapan menambahkan bahwa untuk jangka panjang, pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dari industri kreatif dan mendorong pelaksanaan ekowisata mangrove center Margomulyo yang telah direncanakan oleh Pemerintah Kota Balikpapan.

Baca Juga: Bangkitnya Sektor Pariwisata Banten Pasca Tsunami (2)

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Kelurahan Margomulyo, Abdul Rahman mengucapkan terima kasih atas bantuan CSR Pertamina dalam mengembangkan masyarakat Margomulyo.

 Abdul juga berharap setelah pelatihan ada tindaklanjut untuk pengembangan masyarakat melalui promosi dan pemasaran produk kerajinan tersebut. Abdul sangat mendukung pengembangan industri kreatif sesuai dengan potensi yang ada, yaitu kawasan mangrove center.

Eddy Adimuntja, seksi Bina Produksi Industri Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Kota Balikpapan yang ikut hadir menyaksikan pelatihan tersebut mengungkapkan harapannya agar produk kerajinan ini dapat menjadi ciri khas kota Balikpapan.

 Menurut Eddy hingga saat ini baru ada beberapa produk UMKM Kota Balikpapan yang punya ciri khas, seperti produk batik dengan motif khas Balikpapan, namun untuk kategori Kriya belum ada produk dengan ciri khas kota Balikpapan. 

“Saya harapkan kerajinan mangrove ini dilaksanakan dengan serius, khususnya pada pengembangan kreatifitas desain produk sehingga memiliki ciri khas kota Balikpapan dan diminati oleh masyarakat," tutup Eddy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: