BNI Syariah mencatatkan realisasi laba bersih sampai triwulan I 2019 sebesar Rp135 miliar atau meroket 43,26% secara tahunan atau year on year (yoy) dari periode sama pada 2018 sebesar Rp94,4 miliar.
Kenaikan laba bersih ini didorong oleh kenaikan pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang naik 18,6% yoy menjadi Rp743 miliar dari periode sama di 2018 sebesar Rp626 miliar. Selain itu, laba bersih sampai triwulan I 2019 juga disumbang oleh pendapatan fee based sebesar Rp43 miliar.
Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengatakan, pertumbuhan laba disokong oleh ekspansi pembiayaan yang didukung kualitas pembiayaan yang masih terjaga. "Di sisi lain, efisiensi operasional juga terus membaik," kata Firman di Jakarta, Jumat (26/4/2019).
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) BNI Syariah sampai triwulan I 2019 tercatat Rp38,4 triliun atau naik 16,7% yoy dari periode sama di 2018 sebesar Rp32,9 triliun. DPK ini sebesar 60% disumbang dari dana murah yang berasal dari tabungan dan giro.
Baca Juga: Genjot Pembiayaan Properti, BNI Syariah Incar Pasar Milenial
Dengan realisasi kinerja ini, total aset BNI Syariah sampai triwulan I 2019 Rp44 triliun atau naik 14,16% yoy dibandingkan periode sama di 2018 sebesar Rp38,5 triliun.
BNI Syariah juga berhasil menjaga efisiensi yang ditunjukkan dengan rasio biaya operasional dibandingkan pendapatan operasional (BOPO) Maret 2019 sebesar 82,9%, membaik dibandingkan periode sama pada 2018 sebesar 86,5%.
Sampai akhir 2019, BNI Syariah menargetkan laba bersih naik 108,8% secara yoy. Selain itu, pembiayaan sampai akhir 2019 ditargetkan naik 23,75% yoy. NPF sampai akhir 2019 juga ditargetkan membaik dari realisasi akhir 2018 sebesar 2,93%.
Baca Juga: Batalkan IPO BNI Syariah Tahun Ini, BNI Punya Prioritas Lain
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: