Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tangani Darurat Banjir dan Longsor Bengkulu, BNPB Salurkan Rp2,25 Miliar

Tangani Darurat Banjir dan Longsor Bengkulu, BNPB Salurkan Rp2,25 Miliar Kredit Foto: Antara/David Muharmansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyalurkan bantuan dana siap pakai sebesar Rp2,25 miliar untuk membantu operasional penanganan darurat bencana banjir dan longsor yang melanda Bengkulu pada Sabtu (27/4/2019) lalu.

Bantuan dana tersebut diserahkan langsung oleh Kepada BNPB Doni Monardo kepada Gubernur Bengkulu. Selanjutnya dana akan diberikan kepada BPBD kabupaten/kota sesuai tingkat kerusakan akibat bencana.

Menurut Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, jumlah korban hingga Minggu (28/4/2019) pukul 19.00 WIB, tercatat 17 orang meninggal dunia, sembilan orang hilang, dua orang luka berat, dan dua orang luka ringan.

"Sebaran dari 17 orang meninggal dunia terdapat di Kabupaten Bengkulu Tengah 11 orang, Kota Bengkulu 3 orang, dan Kabupaten Kepahiang tiga orang," kata Sutopo sebagaimana dilansir dari situs resmi BNPB, Senin (29/4/2019).

Baca Juga: 10 Meninggal, 12 Ribu Warga Mengungsi Akibat Banjir Bengkulu

Selain itu, tercatat sebanyak 12.000 orang mengungsi yang tersebar di banyak tempat dan 13.000 orang terdampak bencana. Jumlah ternak yang mati sebanyak 106 ekor sapi, meliputi 102 ekor kambing/domba dan empat ekor kerbau. Sedangkan kerusakan fisik meliputi 184 rumah rusak, tujuh fasilitas pendidikan, dan 40 titik sarana prasarana infrastruktur.

Tim penanganan darurat saat ini sulit menjangkau lokasi titik-titik banjir dan longsor dikarenakan seluruh akses ke lokasi kejadian terputus total. Koordinasi dan komunikasi ke kabupaten/kota pun sulit dilakukan karena banyak aliran listrik yang terputus.

"Pendistribusian logistik ikut terhambat karena banyak akses jalan yang terputus akibat banjir dan longsor. Titik lokasi bencana banjir dan longsor sangat banyak, sedangkan jarak antartitik banjir dan longsor berjauhan sehingga menyulitkan untuk mencapai semua lokasi. Terbatasnya anggaran yang memadai menyulitkan operasional penanganan bencana," jelas Sutopo.

Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenda pengungsian, perahu karet,  selimut, makanan siap saji, air bersih, peralatan bayi, lampu emergency, peralatan rumah tangga untuk membersihkan lumpur dan lingkungan, sanitasi, dan jembatan baley.

Baca Juga: Kerugian Banjir Bengkulu Lebih dari Rp138 Miliar

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: