Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berkat Warung Pintar, Wajah Kelontong Jadi Lebih Segar

Berkat Warung Pintar, Wajah Kelontong Jadi Lebih Segar Warung Kelontong yang didukung Warung PIntar. | Kredit Foto: KrAsia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Warung kelontong sederhana tak bisa lepas dari wajah Indonesia. Ia hadir di mana-mana, di sekitar tempat tinggal, di pinggir jalan raya, bahkan di dekat sekolah dan kampus, Tidak hanya dicari untuk memenuhi kebutuhan kecil harian, warung kelontong di Indonesia pun kerap kali dimanfaatkan sebagai tempat ‘nongkrong’.

Namun, tahukah Anda, banyak pemilik warung kelontong yang berjuang untuk mengembangkan bisnis mereka dengan keterbatasan akses finansial dan kurangnya kemampuan manajemen bisnis mereka? Melihat hal itu, Agung Bezharie, Harya Putra, dan Sofian Hadiwijaya pun memutuskan untuk mendirikan startup teknologi mikro ritel, Warung Pintar.

“Saya tumbuh dengan kios kecil Ayah, jadi saya melihat ada banyak masalah, khususnya terkait pelaporan transaksi dan mengelola distribusi. Kios kecil juga rentan terhadap pencurian karena pengawasan minim. Kami bertujuan mengatasi masalah itu melalui teknologi,” papar salah satu pendiri Warung Pintar, Sofian Hadiwijaya, dilansir dari KrAsia (8/5/2019).

Baca Juga: Maksimalkan Potensi Bisnis dan Pariwisata, Warung Pintar Gelar Juragan Pintar Banyuwangi

Didirikan pada Oktober 2017, startup tersebut mengumpulkan pendanaan Seri B yang bernilai sekitar Rp393 miliar, membuat total investasi di perusahaan berada di kisaran Rp507,7 miliar. Saat ini, Warung Pintar memiliki 1.300 mitra aktif dan berniat memperluas jaringan itu.

Sofian membeberkan, “Lebih dari 59% mitra Warung Pintar memiliki pendapatan yang fluktuatif sebelumnya. Setelah mengadopsi sistem kami, rata-rata pendapatan mereka meningkat sekitar 41%.”

Angka itu dapat diraih karena kini mitra kelontong Warung Pintar memiliki laporan keuangan yang akuntabel, juga membuka akses pinjaman modal dari institusi finansial seperti bank.

“Selain pendapatan, yang penting bagi kami adalah untuk melihat dampak sosial berkelanjutan bagi mitra. Kami membuka komunitas untuk menjadi wirausaha dan meningkatkan kualitas hidup mereka dalam jangka panjang,” jelas Sofian lagi.

Baca Juga: Gandeng Warung Pintar, Grab Percepat Inklusi Digital Bisnis Skala Mikro di Indonesia

Yang menarik, lebih banyak wirausaha perempuan yang menjadi mitra Warung Pintar. Pada 2018, proporsi mitra wanita startup itu meningkat menjadi 46% dari angka 42%.

“Kami melihat ini sebagai tren positif yang memberdayakan perempuan," tambah laki-laki itu.

Teknologi Warung Pintar mendukung jajaran operasional toko, dari memesan, membeli, mencatat, hingga memantau penjualan. Para mitra Warung Pintar memiliki aplikasi yang memungkinkan mereka membeli barang dan mengelola persediaan kios.

Dari sisi fasilitas, tiap kios dilengkapi dengan wi-fi, televisi, kulkas, dan stasiun pengisian daya--sesuatu yang dibutuhkan oleh para pembeli yang suka berkumpul di sekitar warung itu. Untuk menyokong keamanan, terdapat CCTV yang dapat dipantau pemilik warung lewat aplikasi mereka. Warung Pintar juga menyediakan fasilitator toko yang membimbing pemilik kios untuk membangun bisnis berkelanjutan serta strategi meningkatkan pelanggan.

Lebih lanjut, Warung Pintar tengah membangun sistem manajemen gudang, yang nantinya akan membantu operator kios memetakan dan melacak distribusi barang-barang mereka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: