Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berbagai Infrastruktur Strategis Wika di Calon Ibu Kota Baru

Berbagai Infrastruktur Strategis Wika di Calon Ibu Kota Baru Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah tak main-main soal rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke luar Jawa. Keseriusan ini terbukti dengan kunjungan Presiden Joko Widodo bersama jajaran kabinet kerja Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (8/5/2019) lalu. Provinsi tersebut masuk sebagai salah satu kandidat calon ibu kota Indonesia.

Menanggapi kabar tersebut, Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) atau Wika, Tumiyana memaparkan bahwa perseroan telah memiliki sejumlah portofolio infrastruktur di calon ibu kota baru tersebut. Di antaranya Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) 2x50/60 MW Kaltim dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan (SAMS) sebagai pintu masuk menuju wilayah tersebut.

"Kini yang tengah dikerjakan, pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda yang akan menjadi jalan tol pertama di Kalimantan sekaligus menghubungkan kedua kota terbesar di Kalimantan Timur tersebut," kata Tumiyana melalui keterangan tertulisnya, Senin (13/5/2019).

Sementara itu, tidak jauh dari situ, di Kalimantan Tengah, kandidat calon ibu kota lainnya, Wika mengerjakan proyek Jembatan Tumbang-Samba yang menjadi jembatan terpanjang lintas tengah Kalimantan. Memasuki bulan ke-24, pengerjaan jembatan ini mencapai progres 88,44% dan ditargetkan selesai pada November 2019.

Baca Juga: Waskita Karya Optimis Total Kontrak 2019 Senilai Rp116 Triliun

Jembatan Tumbang Samba akan menghubungkan jalur lintas tengah Kalimantan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah yang dilalui yang terkenal kaya akan sumber daya alamnya, yaitu sawit, karet, dan pertambangan.

Masuknya Kalimantan Timur sebagai kandidat merupakan cerminan bahwa provinsi ini menyimpan begitu banyak potensi pembangunan. Menurut Tumiyana, Wika siap mengambil bagian dalam mempersiapkan ibu kota baru dari segi infrastruktur di berbagai sektor.

"Wika sudah kuat dari segi industri, baik baja, beton, maupun aspal yang menyokong konstruksi dan infrastruktur sebagai bisnis utamanya. Sehingga kapan saja, pemerintah butuh, kami siap berada di barisan terdepan untuk terlibat dalam misi besar tersebut," ungkap Tumiyana.

Selain dari segi konstruksi, Tumiyana pun menanggapi wacana tersebut sebagai peluang besar untuk melakukan investasi di bidang properti. Wika kini menjadikan investasi sebagai arah bisnis masa depan perusahaan guna mendapatkan recurring income (pendapatan berulang).

Baca Juga: Semua Harus Dukung Jokowi Pindahkan Ibu Kota Negara?

Tumiyana mengatakan, pengembangan suatu kawasan akan memiliki prospek besar untuk bertumbuhnya kawasan-kawasan hunian dengan nilai jual yang naik signifikan dalam waktu yang relatif singkat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: