PT Kalbe Farma Tbk mengincar pertumbuhan penjualan bersih tahun ini dapat tumbuh 6%-8% sejalan dengan situasi makro-ekonomi serta kondisi kompetisi. Sementara itu, target margin laba operasional ditetapkan pada tingkat 14,5%-15,5%.
Perseroan juga mempersiapkan anggaran belanja modal sebesar Rp1,5–Rp2 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi.
Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Kalbe, Bernadus Karmin Winata mengatakan, perseroan akan melanjutkan berbagai upaya pengembangan kapasitas dan peluncuran produk baru untuk menawarkan portofolio produk yang semakin lengkap.
Baca Juga: Konsultasi Kesehatan di Klikdokter, Kalbe Farma Kerahkan 35 Dokter
"Didukung kondisi makro-ekonomi Indonesia yang relatif stabil, kami optimis akan mampu mencapai target pertumbuhan tahun ini, sambil tetap mewaspadai dampak pergerakan rupiah," kata Bernardus di Jakarta, Rabu (29/5/2019).
Sementara itu, dalam triwulan pertama tahun ini, perusahan berhasil meraih penjualan bersih sebesar Rp5,3 miliar atau meningkat sebesar 7% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,01 miliar.
Ia mengatakan, capaian dalam tiga bulan pertama tahun ini sesuai dengan target yang diharapkan. Pertumbuhan penjualan bersih Kalbe, kata dia, menunjukkan tren yang positif, didorong oleh pertumbuhan volume sejalan dengan kegiatan pemasaran yang intensif serta penetrasi distribusi.
Dalam periode yang sama, laba kotor tumbuh sebesar 2,9% mencapai Rp2,49 miliar di triwulan pertama 2019. Rasio laba kotor terhadap penjualan turun menjadi 46,6% dari 48,4% untuk periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh naiknya kontribusi penjualan dari bisnis distribusi dan logistik.
"Untuk mempertahankan margin ke depan, perseroan akan menggabungkan strategi pengelolaan portofolio produk dan peningkatan efisiensi operasional," tambahnya.
Sementara itu, laba usaha pada triwulan pertama 2019 sebesar Rp794,5 miliar bertumbuh sebesar 1,3% dengan rasio laba usaha mencapai 14,8%, atau mengalami penurunan dari 15,6% pada periode yang sama pada tahun sebelumnya karena naiknya beban pokok penjualan.
Baca Juga: Kalbe Farma Tebar Dividen Rp1,22 Triliun
"Kami akan terus mengelola efektivitas kegiatan penjualan dan pemasaran, serta memantau biaya-biaya operasional lainnya untuk mempertahankan tingkat laba operasional," ujarnya.
Laba bersih pemilik entitas induk bertumbuh 1,0% mencapai Rp595,1 miliar di triwulan pertama 2019 dibandingkan Rp589,4 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba bersih yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan penjualan bersih, terutama disebabkan oleh penurunan margin laba kotor.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: