Morgan Stanley: Perang Dagang AS-China Akan Bawa Dampak Resesi Ekonomi Global
Konflik perdagangan antara AS-China, dua kekuatan ekonomi terbesar, bisa membawa ekonomi global ke arah resesi dalam tiga kuartal fiskal, demikian riset yang dilakukan Bank Morgan Stanley.
"Para investor secara umum melihat bahwa perselisihan dagang akan berlangsung lebih lama, tapi mereka cenderung mengabaikan potensi dampaknya terhadap outlook makro secara global," ujar Chetan Ahya, Chief Economist Morgan Stanley.
Seperti dikutip dari laman rt.com, Ahya menekankan bahwa hasil dari perang dagang sekarang "sangat tidak menentu". Dia mengingatkan bahwa jika AS menerapkan tambahan tarif 25% untuk penambahan impor dari China, "Kita bisa memasuki resesi dalam tiga kuartal."
Baca Juga: Ekonomi Global Suram, Ini Masukan Bank Dunia ke Indonesia
Memang para pembuat kebijakan berusaha menghambat dampak dari perang dagang. "Sayangnya, akan ada time lag sebelum kebijakan yang dibuat memengaruhi aktivitas ekonomi. Alhasil, penurunan pertumbuhan global tampaknya tidak terhindarkan," ujar Morgan Stanley.
Sabtu pekan lalu, China menargetkan tambahan tarif pada barang impor AS senilai US$60 miliar. Ini dilakukan sebagai respons terhadap tindakan Washington. Lebih dari 5.000 produk AS yang datang ke China sekarang akan menghadapi pajak impor 25%, dari sebelumnya 10%.
Baca Juga: China Peringatkan Perusahaan yang Dukung Larangan Huawei di AS
Pemerintah Beijing baru merilis white paper pada Minggu, menuduh Washington telah memulai perang dagang dan dianggap sebagai partner dagang yang tidak bisa dipercaya. Dokumen ini juga mengingatkan bahwa perseteruan ini akan mempunyai dampak global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: