Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief, menilai desakan Kongres Luar Biasa (KLB) dari anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Max Sopacua, serta pendiri Demokrat, Ahmad Mubarok CS, bukan hal mengejutkan.
Bahkan, ia menuding para tokoh tersebut sempat ingin menjadikan Cawapres 02 Sandiaga Uno dan Gatot Nurmantyo sebagai pengganti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Demokrat.
"Kami sudah tahu kalau Mubarok, Max Sopacua akan mendatangkan kursi Ketum Demokrat kepada Sandi Uno, Gatot Nurmantyo dan lain-lain," cuitnya, seperti yamng dikutip WE Online, Minggu (17/6/2019).
Baca Juga: Didesak Lakukan KLB, Ferdinand: SBY Pesan Jaga Martabat Partai Demokrat
Sambungnya, "Menjadi makelar memang kerap menguntungkan, tapi Sandi Uno atau Gatot Nurmantyo bukan orang yang bodoh yang bisa dibohongi," tambahnya.
Lanjutnya, ia menyebut tokoh-tokoh yang yang tergabung dalam Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD), tidak pernah berkontribusi terhadap Demokrat.
Selain itu, ia menilai manuver Max cs tidak memperlihatkan jiwa kemanusiaan, perihal duka yang dialami oleh SBY dan kader atas meninggalnya Ani Yudhoyono.
Baca Juga: Dukungan Gatot, Keuntungan Prabowo?
"Tidak tepat waktunya mengajak kami dan Pak SBY 'berkelahi'. Sekarang kami sedang berduka atas kepergian Ibu Ani. Adakah hati dan kemanusiaan?" tukasnya.
Sebelumnya, Max Sopacua menuding Andi Arief dan Ferdinand Hutahaean sebgai salah satu penyebab merosotnya elektabilitas Demokrat di Pemilu 2019.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil