PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan PT PP Properti Tbk sepakat menggelar promo pemasaran kredit pemilikan rumah dan apartemen (KPR/KPA) bertajuk "Great 5". Kesepakatan ini diawali dengan penandatangan memorandum of understanding (MoU) oleh kedua belah pihak di Menara BTN, Harmoni, Jakarta Pusat, Selasa (9/7/2019).
Hadir dalam acara tersebut, Direktur Consumer Banking BTN Budi Satria, Direktur Utama PP Properti Taufik Hidayat, Direktur Realty PP Properti Galih Saksono, Direktur Keuangan PP Properti Indrayanto, Senior Vice President Nonsubsidize & Consumer Lending Division BTN Suryanti Agustinar, dan sejumlah pimpinan Kantor Cabang BTN.
"Kerja sama ini merupakan komitmen kami dalam menjalankan program Sinergi Antar-BUMN. Kami akan terus menjalin kerja sama dengan semasa BUMN lain guna meningkatkan kinerja bisnis yang saling menguntungkan," kata Budi Satria, Direktur Consumer Banking BTN dalam sambutannya.
Baca Juga: Lampaui Target, Penawaran Obligasi Berkelanjutan III BTN Capai Rp4,11 Triliun
Senior Vice President Nonsubsidize & Consumer Lending Division BTN Suryanti Agustinar menjelaskan, program Great 5 bertujuan memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin memiliki hunian di seluruh proyek properti besutan PP Properti dengan harga terjangkau serta cicilan ringan.
Sebab, lanjut Yanti, sapaan akrabnya, selain bunga cukup rendah hanya 5%, masyarakat yang mengajukan KPR dengan program tersebut akan mendapatkan banyak keuntungan. Antara lain bebas biaya administrasi, bebas biaya appraisal, bebas biaya provisi, proses cepat, hadiah tabungan Batara hingga Rp1 juta, dan diskon asuransi jiwa 10%.
"Program 5 Great merupakan inovasi paling gress sekaligus upaya kami dalam menopang daya beli masyarakat, sehingga impian untuk memiliki hunian idaman dengan sistem pembayaran yang mudah dan ringan dapat segera terwujud. Ke depan, kami akan terus menghadirkan inovasi-inovasi pemasaran baru demi kepuasan nasabah," papar Yanti.
Sebagai informasi, hingga 31 Maret 2019 Bank BTN masih mencatat kenaikan penyaluran kredit sebesar 19,57% secara tahunan (yoy) dari Rp202,5 menjadi Rp242,13 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut bersumber dari lini sektor perumahan dan non-perumahan.
Di sektor perumahan, kredit tercatat tumbuh 19,11% (yoy) dari Rp184,46 triliun pada akhir Maret 2018 menjadi Rp219,72 triliun di akhir Maret 2019.
Baca Juga: Mantap, Obligasi PP Properti Oversubscribed 4,58 Kali
Sementara itu, permintaan KPR subsidi yang masih tinggi menjadi pendorong kuat kenaikan total kredit di segmen ini. Catatan keuangan BTN merekam KPR subsidi naik 28,87% (yoy) dari Rp79,14 triliun per 31 Maret 2018 menjadi Rp101,99 triliun di periode yang sama tahun ini.
Per triwulan I 2019, KPR non-subsidi pun naik sebesar 14,37% (yoy) menjadi Rp79,83 triliun. Dengan capaian tersebut, KPR emiten bersandi saham BBTN ini tumbuh sekitar 22,07% (yoy) menjadi Rp181,83 triliun pada 31 Maret 2019. Rapor hijau tersebut sukses menempatkan BTN sebagai pemimpin pasar di segmen KPR dengan pangsa sebesar 39,35% per Desember 2018.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti