International Business Report (IBR) yang dirilis Grant Thornton mengungkapkan, pelaku usaha global kembali mencatat penurunan terkait rata-rata optimisme bisnis dalam setahun ke depan. Optimisme global hanya berada di level 32%, turun dari periode survei sebelumnya di 39%. Bahkan, level optimisme ini merupakan yang terendah sejak 2016.
Ketidakpastian ekonomi masih diidentifikasi pelaku usaha sebagai kendala dari beberapa survei terakhir yang dilakukan IBR. Meningkatnya ketidakpastian menggerakkan kekhawatiran pebisnis akan kurangnya permintaan di waktu yang akan datang.
Dengan melemahnya permintaan, pelaku usaha tampaknya mulai fokus pada rencana investasi yang berkualitas dengan rencana investasi research and delevopment (R&D) jauh lebih sehat, dan rencana investasi teknologi yang kuat.
Baca Juga: Pilpres 2019 Beres, Pelaku Usaha Mau Naikkan Harga Jual
Buktinya 45% pelaku usaha global bersiap menaikkan bujet R&D mereka dalam 12 bulan ke depan. Hal tersebut juga relevan dengan apa yang terjadi di pasar negara berkembang.
Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia, mengatakan, "Pemeringkatan IBR pada tahun ini cukup konsisten dengan pandangan secara makro. Pelaku usaha di negara-negara berkembang seperti Indonesia, India, Filipina, dan Vietnam secara konsisten menunjukkan kecenderungan lebih tinggi untuk investasi secara fisik, R&D, dan teknologi."
"Ekonomi pasar negara berkembang yang tumbuh cepat ditandai oleh akumulasi modal yang cepat dan produktivitas faktor total (total productivity factor/TFP) yang kuat, di mana R&D dan inovasi memiliki peranan yang sangat penting untuk pertumbuhan TFP," pungkas Johanna.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: