Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Misi Dagang ke Selandia Baru: Peluang Perkuat Ekspor di Kawasan Pasifik

Misi Dagang ke Selandia Baru: Peluang Perkuat Ekspor di Kawasan Pasifik Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya memperkuat ekspor ke pasar internasional. Kali ini, melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Kemendag melakukan kegiatan misi dagang ke Selandia Baru pada 9-14 Juli 2019.

Misi dagang ini dimaksudkan untuk memperkuat pasar ekspor negara-negara di kawasan Pasifik. Passalnya Selandia Baru dan negara di kawasan Pasifik merupakan mitra dagang yang potensial bagi Indonesia.

"Untuk memperkuat pasar ekspor di kawasan tersebut, di antaranya dilakukan melalui peningkatan kerja sama dalam mendorong arus lalu lintas orang, barang dan jasa, serta konektivitas Indonesia Timur ke Pasifik," ungkap Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Arlinda.

Pada misi dagang kali ini, Kemendag memfasilitasi 30 perusahaan. Perusahaan tersebut di antaranya bergerak di sektor kopi, fesyen dan tekstil, jasa tenaga kerja terampil, furnitur, kecantikan, makanan dan minuman, agrikultur, niaga elektronik, telekomunikasi, infrastruktur, percetakan, pariwisata, semen, industri strategis, batu bara, pariwisata dan perhotelan, ban mobil dan otomotif, energi, pertambangan, pupuk, serta jasa keuangan.

Baca Juga: Efek Perang Dagang, ICP Juni Turun Jadi US$61 Per Barel

Arlinda menjelaskan, misi dagang ini peluang bagi pengusaha Indonesia membangun jejaring bisnis di luar negeri. Salah satunya melalui penjajakan kesepakatan dagang (business matching) yang akan dilaksanakan pada 12 Juli 2019. Melalui kegiatan yang paralel dengan forum bisnis dan investasi ini, pengusaha Indonesia dapat bertemu dengan pembeli potensial dan memeroleh peluang kerja sama serta membangun jejaring dengan pembeli di wilayah Pasifik.

Indonesia dalam The 1st Pasific Exposition

Kegiatan misi dagang ke Selandia Baru dirangkai dengan pameran The 1st Pasific Exposition pada 12-14 Juli 2019. Ajang ini merupakan pameran pariwisata, perdagangan, investasi, dan budaya yang diikuti 50 perusahaan dari 20 negara di wilayah Pasifik. Kegiatan ini juga sebagai bentuk diplomasi ekonomi dan dukungan Indonesia untuk negara-negara Pasifik Selatan.

"The 1st Pasific Exposition merupakan inisiasi Kedutaan Besar RI Wellington, Selandia Baru. Kegiatan ini diharapkan meningkatkan kehadiran dan peran Indonesia sebagai bagian dari Pasifik, mendorong pasar Pasifik terintegrasi, serta memperkenalkan potensi negara-negara di kawasan Pasifik," terang Arlinda.

Pameran menampilkan berbagai produk, jasa, industri pariwisata, serta peluang investasi di negara Pasifik. Pameran yang diadakan di Skycity Convention ini menampilkan stan-stan yang diisi perwakilan negara-negara Pasifik.

Stan Indonesia menampilkan produk-produk unggulan Indonesia Timur yang diwakili lima provinsi, yaitu Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur. Selain itu, ditampilkan potensi industri strategis dan potensi pariwisata Indonesia.

Baca Juga: Meningkat Tajam, Ekspor Pertanian Indonesia ke China Naik 33,63%

"Kegiatan ini ditargetkan menghasilkan transaksi potensial antara Indonesia dan negara Pasifik," pungkas Arlinda.

Total perdagangan antara Indonesia dan negara kawasan Pasifik pada 2018 tercatat sebesar US$10,67 miliar. Angka ini naik 3,05% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$10,37 miliar.

Pada periode Januari-Maret 2019, total perdagangan Indonesia dengan kawasan Pasifik tercatat sebesar US$2,04 miliar. Negara tujuan ekspor Indonesia terbesar ke kawasan Pasifik, yaitu Australia, Selandia Baru, Timor Timur, Papua Nugini, dan Fiji.

Produk ekspor utama Indonesia ke kawasan Pasifik adalah komponen elektronik, kelapa sawit, ban, dan tembakau. Sementara impor Indonesia dari kawasan Pasifik adalah batu bara bitumen, produk peternakan, gandum, konsentrat bijih besi, dan gula mentah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: