OYO Hotels & Homes mengumumkan bahwa dalam enam tahun, telah mengembangkan bisnisnya di lebih dari 800 kota dengan 23.000 hotel dan 850.000 kamar. Amerika Serikat dan Eropa menjadi pasar utama penyumbang pertumbuhan pesat OYO.
Pertumbuhan pesatnya disokong oleh neraca keuangan yang sehat dengan aset perusahaan mencapai US$1,5 miliar. Akuisisi @Leisure baru-baru ini pun turut membantu OYO memperkuat kepemimpinannya di segmen rumah liburan di Eropa.
Ritesh Agarwal, Pendiri dan CEO OYO Hotels & Homes, mengatakan, "Pada enam tahun terakhir, kami telah menciptakan peluang kerja bagi lebih dari 300.000 orang di berbagai penjuru dunia, termasuk di India, China, Amerika Serikat, Britania Raya, dan kami akan terus mendukung perkembangan industri perhotelan, perjalanan, dan pariwisata di seluruh dunia."
Baca Juga: Baru 6 Tahun, OYO Sudah Punya 850 Ribu Kamar secara Global
Di Britania Raya, OYO memiliki lebih dari 85 hotel, sedangkan di Amerika Serikat ada lebih dari 68 hotel yang dikelolanya di 40 kota. Sementara di regional Asia OYO punya lebih dari 20.000 kamar di 720 hotel.
Ritesh berkata, "Kini, OYO memiliki lebih dari 850.000 kamar eksklusif di jaringan hotel kami."
Perusahaan juga mengklaim ada lebih dari 500.000 orang beristirahat di hotel OYO setiap harinya. Hal itu ikut meningkatkan keuntungan dari para hotel dan kamar yang berada di ekosistem OYO.
"Mereka dapat merasakan peningkatan okupansi sekitar 30%, peningkatan sebesar 2,5 kali lipat di profit dan RevPar (revenue per available room/pendapatan per kamar)," jelas sang pendiri.
Di China, jaringan hotel OYO telah merambah kota-kota lapis kedua hingga lapis keenam. Perusahaan itu mengklaim akan mengalokasikan 40% dari seluruh pendanaannya ke China, tepatnya senilai US$100 juta.
Baca Juga: Kelola Hampir 20.000 Kamar, OYO Siap Jadi Jaringan Hotel Nomor Satu di Indonesia
Kucuran dana itu akan difokuskan pada peningkatan pelayanan untuk pelanggan, kualitas, dan penyempurnaan sistem, selain juga untuk meningkatkan pertumbuhan, pengembangan SDM, pembangunan kompetensi, dan pengembangan infrastruktur di negara tersebut.
Asal tahu saja, OYO telah menerima sejumlah investasi dari beberapa investor kakap, seperti Airbnb, Softbank Vision Fund, Greenoak Capital, Sequoia Capital, dan Hero Enterprise.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: